REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, menapaki usianya yang ke 13 berupaya mendorong ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan untuk menjadikan momentum ulang tahun ini sebagai daya ungkit dapat bekerja lebih baik lagi dan senantiasa bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dan bermanfaat luas.
“Saya berharap LPEI dapat terus meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Misalnya anda ingin menjalankan program Desa Devisa. Ayo kerjakan, kita bisa membina mereka menjadi pusat produksi yang lebih kompetitif. Caranya, LPEI tidak bisa bekerja sendirian tapi berkolaborasi dengan misalnya dengan sesama SMV,” ujarnya, Jumat (2/9/2022).
Sri Mulyani juga berpesan agar LPEI dapat mewujudkan semangat dan dedikasinya yang tercermin melalui budaya lembaga agile, profesionalisme, integritas, dan kreativitas (APIK) ke dalam konteks menjalankan misi pembangunan.
Sementara itu Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso menambahkan LPEI berkomitmen untuk mengedepankan kolaborasi guna menciptakan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas ucapan dan arahan yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja lembaga mengacu pada core values lembaga APIK dalam rangka mendorong ekspor nasional,” ucapnya.
LPEI memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga serta pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia. Berkolaborasi dengan Ditjen Bea Cukai, DJKN, DJPPR, Pajak, SMV, LPEI mewujudkan aspirasi KemenkeuSatu melalui antara program Desa Devisa, Rumah Ekspor dan pelatihan UMKM berorientasi ekspor.