Selasa 30 Aug 2022 17:43 WIB

Pertamina Kebut 312 Green Energy Station Tahun Ini

Green Energy Station terintegrasi SPBU swapping baterai dengan sumber energi bersih

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau Green Energy Station milik PT Pertamina (Persero) di Denpasar, Bali, Selasa (30/8).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau Green Energy Station milik PT Pertamina (Persero) di Denpasar, Bali, Selasa (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Pertamina (Persero) akan memperbanyak Green Energy Station (GES) sebagai bentuk komitmen persero dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso menjelaskan, pada tahun ini perseroan mentargetkan akan ada 312 GES di seluruh Indonesia. GES ini terintegrasi SPBU dengan swapping baterai dan SPKLU yang secara operasional kelistrikannya dipasok dari sumber energi bersih yaitu PLTS.

Baca Juga

"Realisasi sampai Agustus sudah 238 GES yang terbentuk, harapannya tahun ini bisa mencapai 312. Meski belum semuanya terintegrasi dengan swapping baterai dan SPKLU, tapi kami akan terus menggencarkannya sebagai bentuk komitmen kami dalam transisi energi," ujar Harsono di SPBU Hayam Wuruk, Denpasar, Bali, Selasa (30/8/2022).

Ia menjelaskan, langkah Pertamina dalam memakai energi bersih juga sejalan dengan mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Harsono merinci, saat ini sudah ada 7 unit swap baterai yang ada di Jakarta dan 6 unit swap baterai di Bali. Sedangkan untuk charging station, 6 unit di Jakarta dan 6 unit di Bali.

Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro menjelaskan, Pertamina Power Indonesia sebagai penyedia listrik berbasis energi bersih di utilitas Pertamina terus menggenjot pemakaian solar PV di seluruh unit operasional Pertamina.

Untuk di SPBU sendiri, kata Danif solar PV digunakan untuk sumber listrik pompa dispenser, juga untuk bright store. "Di Bali, kita sudah ada 58 SPBU yang kami pasang PLTS nya. Ini kami jadikan showcase komitmen kita juga," tambah Danif.

Danif menjelaskan, satu SPBU PPI menganggarkan investasi Rp 80 juta per SPBU untuk pemasangan PLTS. Selain itu, dengan menggunakan PLTS, satu SPBU bahkan bisa mengantongi efisiensi penggunaan listrik.

"Ini kan pakai energi surya kan. Jadi setiap SPBU ini ada efisiensi 5-10 persen dari pembayaran listrik," ujar Danif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement