Kamis 25 Aug 2022 17:00 WIB

Pelindo dan INA Kerja Sama Kelola Belawan Gerbang Logistik Indonesia

Belawan New Container Terminal (BNCT) sebagai gerbang Indonesia di Selat Malaka.

Pekerja memotong besi di samping aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/7/2022). Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menjadikan Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan ekspor yang melayani pelayaran langsung ke negara tujuan untuk mengurangi kerugian akibat kargo yang harus melewati Pelabuhan Singapura dan Pelabuhan Malaysia.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Pekerja memotong besi di samping aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/7/2022). Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menjadikan Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan ekspor yang melayani pelayaran langsung ke negara tujuan untuk mengurangi kerugian akibat kargo yang harus melewati Pelabuhan Singapura dan Pelabuhan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan Belawan New Container Terminal (BNCT) sebagai gerbang Indonesia di Selat Malaka.

Kerja sama pengelolaan BNCT ini bertujuan untuk mentransformasi Belawan melalui peningkatan kapasitas terminal, direct call, serta konektivitas terminal dan pelabuhan kecil dengan Terminal BNCT, juga pengembangan kawasan industri di sekitar pelabuhan.

Baca Juga

Ketua Dewan Pengawas INA, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik kerja sama Pelindo dengan Konsorsium INA pada Pelabuhan Belawan sebagai milestone awal peran dan kontribusi INA dalam bidang ini.

"Sebagai negara kepulauan, perbaikan konektivitas antar pulau, sebagai salah satu bentuk transformasi struktural, melalui pembangunan pelabuhan yang efisien dan modern menjadi sangat penting," katanya dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya Presiden Jokowi untuk membangun global connection dan global relationship yang dalam konteks ini adalah Uni Emirat Arab.

Kartika berharap, transaksi dalam perjanjian antara Indonesia dan Uni Emirat Arab yang telah ditandatangani tersebut dapat diselesaikan sebelum akhir tahun.

"Yang paling penting dalam transaksi yang penting ini tentunya segala perjanjian yang ada benar-benar dituangkan dengan baik dengan tata kelola yang baik dan memastikan ke depan, kerja sama ini benar-benar menguntungkan kedua belah pihak. Dan mencapai cita-cita untuk menjadikan Belawan sebagai transportation hub dan menjadi maritime hub di Kawasan Asia Tenggara," katanya.

Peran Pelabuhan Belawan selama ini hanyalah sebagai feeder (pengumpan trafik barang) pelabuhan-pelabuhan besar lain di sekitarnya sepertiPort of Singapore, Tanjung Pelepas, dan Port Klang.

Melalui kerja sama pengelolaan antara Pelindo dan Konsorsium INA, kapasitas BNCT yang saat ini tercatat sebesar 600 ribu TEUs, akan meningkat hingga dua setengah kali lipat menjadi 1,4 juta TEUs dalam enam tahun ke depan sehingga memantapkan posisi Pelabuhan Belawan sebagai salah satu gerbang utama lalu lintas logistik di Selat Malaka.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan Salah satu target Pelindo pasca merger adalah mendukung pengembangan infrastruktur pelabuhan yang lebih terkoordinasi, sehingga dapat memperkuat konektivitas maritim dan hilirisasi industri.

"Kerja sama Pelindo dengan Konsorsium INA ini akan mengakselerasi pengembangan Pelabuhan Belawan dengan standar layanan internasional, yang memungkinkannya untuk meningkatkan peran dari pelabuhan feeder menjadi pintu gerbang logistik di Sumatera bagian utara. Dengan demikian, pelabuhan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk-produk unggulan Pulau Sumatera dan berkontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap," paparnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement