REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dijadwalkan hadir dan membuka secara resmi pameran Pasar Kopi Bertema "Indonesia Coffee Market, Coffee Revolution" di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda pada 1 September hingga 7 September 2022 mendatang.
Pameran ini digelar oleh Roemah Indonesia BV yang didukung Kopi Nusantara untuk memperkenalkan kopi Indonesia mulai dari sejarah produksi kopi hingga berbagai jenis kopi dan produk turunannya. Pada saat bersamaan Roemah Indonesia BV menyajikan beragam kopi asli hasil perkebunan Indonesia kepada para pengunjung.
Dengan pameran ini diharapkan, dunia internasional tahu bahwa Indonesia termasuk aktor penting dalam rantai pasok perdagangan kopi dunia. Selain itu, pameran ini diharapkan bisa memperoleh nilai tambah yang lebih baik dan signifikan bagi perdagangan kopi Tanah Air.
Pada pameran nanti, pengunjung juga diberi kesempatan untuk menyaksikan secara langsung sesi coffee cuping dan coffee pairing sertai menikmati aneka rasa kopi Indonesia yang diseduh pada area unlimited brewing sessions.
"Pelaksanaan Pasar Kopi di Amsterdam diharapkan dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia. Kami juga berharap terjadinya business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia," kata CEO Roemah Indonesia BV, Suryo Tutuko, Kamis (18/8/2022).
Roemah Indonesia BV sejak awal dirancang sebagai tempat produk-produk unggulan Indonesia untuk menembus pasar dunia. Gelaran Pasar Kopi ini bisa menjadi titik kontak yang ideal bagi para petani dan pelaku usaha kopi Indonesia untuk berkiprah di Eropa.
Hal serupa juga disampaikan oleh Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains, Reynaldi Istanto. Ia menyebut Uni Eropa tercatat sebagai konsumen kopi dunia terbesar, mencapai 2,4 juta ton per tahun atau 24 persen dari total konsumsi kopi dunia.
Reynaldi menilai momen Pasar Kopi di Amsterdam ini menjadi langkah dan komitmen bersama bagi BUMN untuk meningkatkan partisipasi Indonesia dalam pasar internasional sebagai global leader.
"Harapannya ada multiplier effect terhadap kesejahteraan petani karena meningkatnya produktivitas dan kualitas kopi Indonesia seperti tujuan utama yang selalu ditegaskan oleh Menteri BUMN," kata Reynaldi.