REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan program pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dilakukan namun jangan sampai mempersulit masyarakat untuk mendapatkannya.
Hal itu disampaikan Wamendag saat kunjungan kerja di Pasar Aurduri Kota Jambi, Sabtu.
Wamendag mengatakan program ini diharapkan agar masyarakat dengan mudah membeli minyak curah dan melalui program tersebut diharapkan juga tidak mengganggu aktivitas para pedagang.
"Itu saya pikir menjadi program, yang penting masyarakat dimudahkan administrasinya tertib serta tidak mengganggu aktivitas berdagang " kata Jerry Sambuaga.
Kementerian Perdagangan akan terus memantau harga bahan pokok di pasar bersama pemerintah daerah guna menstabilkan harga serta menjamin pasokan. Ia mengatakan, dengan adanya program tersebut diharapkan masyarakat yang mendapatkan minyak curah tersebut benar-benar masyarakat yang membutuhkan.
"Tujuannya apa, untuk tepat sasaran dan juga memastikan masyarakat mendapatkan minyak goreng itu. Intinya semuanya tertib aman dan lancar," katanya.
Sementara itu, Edi Pedagang minyak curah di pasar Auduri Jambi mengatakan masyarakat yang membeli minyak curah di tempatnya tidak harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi."Tidak pakai aplikasi peduli Lindungi, masyarakat datang ke sini langsung kami layani dan kami jual minyak curah Rp14 ribu per liter, karena kami dapat dari agen Rp 13 ribu per kilogram sedangkan kalau minyak kemasan harganya masih mahal," tutur dia.
Dirinya berharap dengan kedatangan Wamendag dapat meningkatkan harga sawit, namun minyak curah tetap masih terjangkau."Kita minta harga sawit mahal, tali minyak curah masih murah. Kalau harga sawit mahal kan ekonomi jadi naik, pasar agak ramai tetapi kalau harga sawit murah pasar sepi," keluhnya.