REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan konsep tata kelola perusahaan Environment, Social and Governance (ESG) berkorelasi positif terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini disampaikan Airlangga melalui pidato sambutan secara virtual di acara Executive Seminar on Business: Optimizing ESG and Corporate Performance towards Business Sustainability, yang diselenggarakan oleh Forum Ekselen Bisnis Indonesia (Febindo) dan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Jakarta, Kamis.
"Selain mengamankan pertumbuhan ekonomi, (ESG) juga mEmbuka akseptansi bisnis lebih luas di pasar global, dan mengurangi tekanan regulator dan LSM," ujarnya.
Tantangan yang dihadapi Indonesia pun kini kian bervariasi. Belum rampung badai pandemi Covid-19, Indonesia harus dihadapi oleh konflik Rusia-Ukraina dan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan harga sejumlah komoditas. Airlangga melanjutkan, untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, dirinya mendorong perusahaan untuk mengurangi emisi dan ekonomi yang berkelanjutan.
"Oleh karena itu, penting dunia usaha untuk mengimplementasikan ESG demi menghindari risiko tak terduga," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Febindo Faisal Yusra mengatakan, ESG sudah teruji sebagai salah satu kunci ujtuk mewujudkan kinerja bisnis yang ekselen, berkelanjutan dan berdaya saing global.
"Febindo selaku mitra dunia usaha berkomitmen untuk mendukung pengimplementasian ESG pada dunia usaha," tuturnya.
Seminar ini pun turut menghadirkan sesi diskusi interaktif yang menghadirkan empat pembicara kunci yakni Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi, Deputy CEO Indonesia Investment Authority (INA) Arief Budiman, Dewan Pembina IICD Sidharta Utama, dan Direktur Kepatuhan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ahmad Solichin Lutfiyanto.