REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Startup Pluang sebagai mitra resmi Y20 mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi stagflasi.
Chief of Special Projects Pluang Ronny Hutahayan mengatakan, di tengah winter season (musim dingin) bagi industri digital, para startup dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan efisiensi dan terus berinovasi. Ia melanjutkan, studi IMF pada 2021 menunjukkan, inklusi keuangan digital dapat mendorong perkembangan ekonomi hingga 2,2 persen.
"Untuk mewujudkan potensi ini dan mendorong inovasi digital, pemerintah dan swasta perlu berkolaborasi dalam tiga aspek yakni akses pada infrastruktur, literasi digital dan keuangan, serta perbaikan kualitas institusi," kata Ronny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Hal itu disampaikan Ronny dalam sesi Gelar Wicara Y20 Indonesia 2022 bertajuk "Managing Disruption of the Digital Transformation", dalam rangkaian KTT Y20 yang dilaksanakan di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat, pada 17-24 Juli 2022.
Saat ini Pluang konsisten berfokus pada misi mendemokratisasikan akses layanan keuangan dan wealth management dalam satu platform digital. Kemitraan dengan Y20 juga diharapkan mampu membantu Pluang memperluas cakupan program edukasi finansial.
"Kami baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan ILUNI UI, jaringan ikatan alumni universitas tertua di Indonesia dengan anggota komunitas sebanyak 500.000 alumni. Lewat kerja sama ini kami menyasar para investor muda dan pemula agar ke depannya bisa menjadi investor yang bijak dan tangguh dengan memahami manfaat dan risiko layanan keuangan digital," kata Ronny.
Kesadaran keuangan digital merupakan sub-tema dari isu prioritas transformasi digital pada KTT Y20 Indonesia 2022. Harapannya, diskusi ini bisa menjadi referensi bagi para delegasi Y20 untuk merumuskan usulan kebijakan tata kelola digital yang akan direkomendasikan pada para pemimpin G20.
KTT Youth 20 (Y20) merupakan wadah resmi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat berdialog untuk meningkatkan kesadaran terhadap persoalan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus yang akan diberikan kepada Presidensi G20 Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
