REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Berdasarkan laporan The Future of Cloud in Asia Pacific dari Cisco dan BCG, pengeluaran infrastruktur teknologi dan informasi (TI), serta public cloud Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Sedangkan pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) layanan public cloud di Indonesia sebesar 25 persen atau lebih tinggi dibandingkan Malaysia 23 persen dan Singapura 20 persen.
CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang mengatakan pertumbuhan cloud di Indonesia masih belum terlalu berkembang. Teknologi virtualisasi yang digunakan layanan komputasi awan atau cloud, secara teknis memungkinkan pelaksanaan proses multipleks pada hardware thread (HT), yang secara bisnis bisa memberikan keuntungan.
"Cloud memang bagus dan menarik terhadap ritel, startup, dan UMKM, tetapi kurang cocok bagi korporasi yang butuh mission critical,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (8/7/2022).
Menurutnya mission critical atau misi kritis yang dimaksud merupakan kondisi kritikalitas sebuah sistem, yang tidak boleh out of service dalam kondisi apapun dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam segala aspek. Simpelnya, pengoperasian server tersebut sangat penting untuk menjalankan aktivitas rutin, seperti misalnya sistem internet banking, ATM, aplikasi pelayanan publik yang terus menerus melayani masyarakat secara online setiap saat.
"Teknologi Cloud sejatinya dibuat ritel sehingga mudah digunakan dimana dan kapan saja, untuk membayar yang dipakai saja atau pay as you go, sehingga terasa murah serta dapat disesuaikan kebutuhan. Jadi layanan ritel pasti tidak akan mau direpotkan oleh kebutuhan korporasi besar yang tentunya ingin dilayani secara premium dengan sentuhan personal karena didesain untuk ritel kemudian dipergunakan oleh bisnis, jadinya tidak cocok, ada yang missed,” ucapnya.
Sementara itu Konsultan pemerintah dalam bidang teknologi informasi, I Made Wiryana menambahkan, faktor level keamanan dan kenyamanan yang tinggi dalam menjaga kestabilan, kemudahan maintain dan dioperasikan, menjadi alasan utama bagi korporasi besar dalam memilih sistem teknologi yang digunakan.
"Pada public cloud, kita merasa seperti bisa mengontrol padahal tidak punya kontrol sama sekali. Korporasi besar pastinya ingin memiliki total kontrol sedangkan kalau dikelola dengan cara masa lalu maka sangat merepotkan, apalagi jika tidak punya departemen TI yang bagus,” ucapnya.
Mengambil momentum ulang tahun ke-15, Equnix Business Solutions memperkenalkan Equnix Appliance yang merupakan produk layanan yang diperuntukkan bagi korporasi. Equnix Appliance memberikan layanan senyaman dan semudah cloud namun dengan kontrol penuh oleh pengguna, lengkap dengan layanan premium.
Equnix Appliance adalah solusi total karena bisa menghapuskan semua keruwetan terkait hardware, sistem operasi, tools, perawatan dan dapat sampai dengan operasional. Sebuah sistem teknologi informasi yang dipergunakan oleh korporasi memiliki kesatuan integritas layanan dari ground to apps, menyeluruh dari hardware, os, tools hingga aplikasi dalam hal pengembangan, operasional dan perawatannya.
“Perusahaan besar, urusan data merupakan modal dasar, sehingga data tersebut tidak boleh keluar. Maka kontrol sepenuhnya harus ada di tangan pemilik. Solusi teknologi yang ditawarkan Equnix jelas tepat karena memungkinkan kontrol data ada di tangan pemilik, tanpa harus repot memiliki hardware maupun tenaga TI yang berjumlah banyak,” ucapnya.