REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya mendorong perlindungan kepada konsumen sektor jasa keuangan dengan berbagai kebijakan, salah satunya terkait market conduct yang diatur dalam POJK No 6 tahun 2022. Sebagai bentuk komitmen penuh menerapkan perlindungan konsumen, OJK resmi meluncurkan Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan atau mobil SiMOLEK.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan ada total 54 mobil SiMOLEK yang diresmikan OJK yang akan dipergunakan pelaksanaan berbagai program edukasi dan literasi keuangan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terluar Indonesia.
“Market conduct sangat penting dalam menghadapi era digital. Apalagi, belakangan ini banyak sekali pelaporan sektor jasa keuangan yang penyelesaiannya sangat rumit,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).
Meskipun kasusnya sudah selesai namun penyelesaiannya memakan proses yang sangat panjang dan melelahkan, baik di lembaga keuangan itu sendiri, OJK, masyarakat maupun pemangku kepentingan lain. Bahkan, lanjut Wimboh, kadang-kadang penyelesaiannya sampai harus mengantarkan Satgas Waspada Investasi ke dalam kasus hukum.
Pada era digital ini, produk dan layanan digital dari sektor keuangan maupun non keuangan sangat banyak bermunculan. Adapun kondisi ini menjadi tantangan bagi regulator karena produk yang masuk ke masyarakat sulit disaring, baik itu produk yang legal maupun yang ilegal.
“Masyarakat sering tidak bisa membedakan mana produk yang legal dan tidak, serta mana produk yang cocok atau tidak.
Masyarakat sering kali hanya fokus pada pricing dulu tetapi tidak mengerti kewajiban selanjutnya, sehingga ini menjadi tugas kita bersama menerapkan market conduct sektor jasa keuangan. Adanya mobil SiMOLEK kita harapkan dispute yang kurang baik semakin berkurang," ucapnya.
OJK menyediakan berbagai fitur dan fasilitas pada SiMOLEK yang bisa dinikmati oleh masyarakat antara lain edukasi keuangan mengenai produk dan layanan lembaga jasa keuangan, serta fasilitas financial health check untuk mengetahui kondisi konsumen.
“Mobil ini diharapkan mampu meminimalisir hambatan geografis, demografis, dan hambatan infrastruktur bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dan pengetahuan terkait produk dan layanan lembaga keuangan,” ucapnya.