REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir terus menggenjot pendanaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena hingga saat ini persentase penyerapan kredit untuk UMKM masih kalah dari Malaysia.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir saat menghadiri acara silaturahmi dan halalbihalal dengan Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjajaran Bandung di Aula Graha Sanusi Hardijadinata, Kampus Iwa Kusamasumantri, Bandung, beberapa waktu lalu.
"Kami terus genjot pendanaan untuk UMKM. Di Malaysia saja penyerapan kredit untuk UMKM sudah mencapai 50 persen, Indonesia baru 20 persen," kata Erick Thohir.
Sehubungan dengan itu, Erick Thohir menjamin bahwa pemerintah akan menaikkan alokasi kredit bagi pelaku UMKM hingga 30 persen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp 260 triliun menjadi Rp 338 triliun.
Dengan begitu Erick Thohir berharap, UMKM Indonesia akan semakin kompetitif di waktu-waktu mendatang. Namun, imbuh Erick Thohir, kemampuan bersaing juga harus ditunjang oleh kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan perguruan tinggi.
Lebih lanjut Erick Thohir menjelaskan, Kementerian BUMN telah membagi peran bank-bank BUMN untuk menggarap pembiayaan bagi UMKM di kota dan desa, baik kepada korporasi besar atau pengusaha kecil. Selain itu, dia juga minta agar mereka beri pendampingan ke ke UMKM.