REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek masih terus berjalan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berjanji akan memberikan kejutan kepada masyarakat pada Agustus tahun ini mengenai transportasi yang dibangun sepanjang 44 kilometer itu.
“Nanti ada ini lah. Pokoknya nanti Agustus ada sesuatu,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (24/6/2022).
Meskipun begitu, Didiek belum mau membocorkan kejutan tersebut. Sebelumnya, KAI juga menargetkan LRT Jabodebek akan soft launching pada 17 Agustus 2022.
Saat ini pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 91 persen. KAI juga telah memasang gate tiket di stasiun lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek.
“Untuk layanan taping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe turnstile dan dia gate tipe wide untuk penumpang difabel di masing-masing stasiun,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/6/2022).
Joni menjelaskan, KAI memasang gate khusus di Stasiun LRT Jabodebek yang berada di Halim. Dia menuturkan gate yang dipasang di Stasiun Halim menggunakan tipe flap untuk memudahkan penumpang yang akan atau telah menggunakan pesawat.
Sementara itu, untuk pengisian saldo kartu uang elektronik, KAI memasang dua unit ticket vending machine di setiap stasiun. KAI juga menyediakan dua unit Point of Sales yang digunakan oleh petugas loket untuk penjualan kartu uang elektronik.
Joni memastikan, layanan Ticketing System LRT Jabodebek menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC). Sistem ticketing AFC yaitu sistem ticketing otomatis yang dihitung berdasarkan sekelompok komponen sensor yang terintegrasi.
“Melalui sistem AFC ini, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek,” ungkap Joni.