REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan di Istana Negara, Rabu (15/6/2022). Ia menggantikan pendahulunya, Muhammad Lutfi untuk sisa masa jabatan kurang dari dua tahun ke depan.
Usai melakukan serah terima jabatan di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, ia mengaku mendapatkan tugas pokok untuk mengamankan urusan pangan nasional, termasuk minyak goreng.
Zulhas pun mengaku dipilih oleh Presiden Jokowi lantaran memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menjalankan tugas sebagai menteri perdagangan.
"Saya punya pengalaman panjang. Dulu saya di komisi VI tahun 2004 mitranya (Kementerian) perdagangan, kita mesti bekerja cepat," kata Zulhas, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, ia tetap mengapresiasi Muhammad Lutfi yang menjadi pendahulunya di Kemendag. Ia mengatakan, program-program sebelumnya yang baik akan dilanjutkan sementara yang kurang akan disempurnakan.
Zulhas memiliki karier yang panjang di bidang politik. Karier di parlemen bermula ketika ia terpilih menjadi Anggota DPR RI pada Pemilu 2004 lalu dari daerah pemilihan Lampung dari Partai PAN.
Zulhas kemudian ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu untuk menjadi Menteri Kehutanan Periode 2009-2014.
Kemudian ia menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk masa jabatan 8 Oktober 2014 hingga 1 Oktober 2019 dan melanjutkan karier sebagai Wakil Ketua MPR masa jabatan 3 Oktober 2019 sampai 15 Juni 2022.
Namun, selama perjalanan kariernya, Zulhas sempat tersandung kasus korupsi dan mencoreng namanya. Namanya terseret dalam kasus korupsi alih fungsi hutan di Riau yang menjerat Gubernur Riau Annas Maamun. Ia bahkan juga pernah diperiksa KPK namun sebagai saksi dalam kasus tersebut.