Senin 06 Jun 2022 10:06 WIB

IHSG Dibuka Melemah Terseret Saham BUKA dan GOTO

IHSG pagi ini melemah ke level 7.163,17.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG hari ini, Senin (6/6/2022), dibuka melemah ke level 7.163,17
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG hari ini, Senin (6/6/2022), dibuka melemah ke level 7.163,17

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/6/2022). IHSG melemah ke level 7.163,17 setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. 

Pelemahan saham BUKA dan GOTO berkontribusi menekan pergerakan IHSG. BUKA terkoreksi hingga 2,63 persen ke level 296. Sementara GOTO terpangkas 2,26 persen ke posisi 346 setelah menguat signifikan pada dua hari perdagangan sebelumnya. 

Baca Juga

IHSG diperkirakan berpotensi melemah hari ini. "Hal tersebut sejalan dengan indeks saham di Asia pagi ini yang dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (6/6/2022).  

Sepanjang pekan lalu, DJIA turun 0,9 persen dan mencatatkan penurunan mingguan ke-9 dari 10 minggu terakhir. S&P 500 dan NASDAQ mengalami penurunan pekanan ke-8 dalam sembilan pekan terakhir dengan masing-masing mencatatkan penurunan 1,2 persen dan 1 persen.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun sempat lompat hingga 7 bps menyentuh 3 persen sebelum akhirnya di tutup di 2,96 persen.

Data Non-Farm Payrolls (NFP) memperlihatkan ekonomi AS di bulan Mei menambah pekerja dengan jumlah yang lebih besar dari ekspektasi. Menurut riset, hal ini memberi sinyal bank sentral AS, Federal Reserve, akan terus menaikkan suku bunga acuan sebagai upaya untuk melawan inflasi.

Di pasar komoditas, harga emas anjlok hampir satu persen karena daya tariknya meredup seiring menguatnya nilai tukar dolar AS dan naiknya imbal hasil surat utang Pemerintah AS pasca rilis data pasar tenaga kerja (NFP).

Harga minyak mentah bergerak naik didorong ekspektasi keputusan OPEC untuk menambah target produksi sedikit lebih besar dari yang direncanakan tidak akan banyak mempengaruhi kondisi pasar minyak global yang masih ketat. Selain itu, permintaan minyak mentah di lprediksi akan meningkat seiring dengan penghapusan kebijakan Lockdown di Cina.

Meski IHSG berada di tengah tekanan, Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi beberapa saham berpotensi menguat. Berikut rekomendasinya:

BSML

Short Term Trend   : Bullish 

Medium Term Trend  : Bullish 

Trade Buy          : 1310

Target Price 1     : 1535

Target Price 2     : 1665

Stop Loss          : 1110

KPIG

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bearish

Trade Buy          : 94

Target Price 1     : 104

Target Price 2     : 109

Stop Loss          : 84

PNBS

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bearish

Trade Buy          : 67

Target Price 1     : 75

Target Price 2     : 78

Stop Loss          : 59

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement