REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Sinarmas Tbk akan melepas Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Dalam pengumuman ringkasan rancangan pemisahan, BUS baru akan bernama PT Bank Nano Syariah dan keputusan persetujuan pemisahan akan diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 14 Juni 2022.
RUPSLB akan memutuskan sejumlah agenda, di antaranya persetujuan pemisahan, rancangan pemisahan, konsep akta pemisahan, rancangan akta pendirian yang meliputi nama PT, Modal dasar, nodal ditetapkan, hingga rancangan anggaran dasar.
"Perseroan (PT Bank Sinarmas Tbk) akan melakukan pemisahan UUS dengan mendirikan BUS bernama PT Bank Nano Syariah bersama dengan PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Asuransi Sinar Mas," katanya dalam pengumuman, Jumat (22/4/2022).
Bank Sinarmas menyebutkan alasan pemisahan termasuk aspek eksternal dan aspek internal. Dari aspek eksternal, pelaksanaan pemisahan UUS dilakukan berdasarkan amanat Pasal 68 UU Perbankan Syariah yang mewajibkan spin off paling lambat 2023. Selain itu, pemisahan juga dilakukan karena regulasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendukung tentang sinergi perbankan.
POJK No 28/2019 mendukung kerja sama BUS dengan induknya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Sehingga pasca pemisahan UUS menjadi lebih efektif dan biaya opersional menjadi lebih efisien.
Pemisahan UUS menjadi BUS juga akan menguatkan identitas syariah. Langkah ini akan menyelaraskan penerapan nilai syariah secara lebih menyeluruh, berintegritas, profesional, disiplin di mata masyarakat, dan mendukung eksosistem ekonomi syariah.
Sementara dari aspek internal, pemisahan UUS merupakan harapan dari Pemegang Saham Pengendali. Pemisahan juga dilakukan agar kebijakan pengembangan bisnis lebih efisien dan cepat diputuskan.
"Sinergi bisnis syariah akan lebih terfokus dan perseroan diilai cukup siap untuk pemisahan," katanya.
Sebanyak 180 jumlah kantor jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia serta infrastruktur informasi teknologi sudah terpisah. Sumber daya manusia mumpuni dan kinerja keuangan UUS yang meningkat dari tahun ketahun juga dinilai sudah layak untuk dapat berdiri sendiri sebagai sebuah BUS.
Berdasarkan laporan keuangan proyeksi per 31 Desember 2021, PT Bank Nano Syariah akan memiliki jumlah aset Rp 7,42 triliun. Sementara, pembiayaan syariah proyeksinya pada 2022 sebesar Rp 6 triliun, laba sekitar Rp 278,2 miliar. Total liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 7,4 triliun.
PT Bank Nano Syariah sebagai BUS baru di Grup Sinar Mas akan dikuasai mayoritas sahamnya oleh Bank Sinarmas sebesar 51 persen. Sisanya, 25 persen saham dikuasai Sinar Mas Multiartha dan 24 persen oleh Asuransi Sinar Mas.