Jumat 22 Apr 2022 20:05 WIB

Teladan Prima Agro Kantongi Laba Bersih Rp 531,2 Miliar pada 2021

Total ekuitas Teladan Prima Agro per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,4 triliun

PT. Teladan Prima Agro Tbk.  Emiten agribisnis PT Teladan Prima Agro Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 531,2 miliar sepanjang 2021. Adapun realisasi ini naik 129 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 232,4 miliar.
Foto: dok
PT. Teladan Prima Agro Tbk. Emiten agribisnis PT Teladan Prima Agro Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 531,2 miliar sepanjang 2021. Adapun realisasi ini naik 129 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 232,4 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Emiten agribisnis PT Teladan Prima Agro Tbk meraup laba bersih sebesar Rp 531,2 miliar sepanjang 2021. Adapun realisasi ini naik 129 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 232,4 miliar.

Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana mengatakan selain terjadinya peningkatan harga komoditas crude palm oil (CPO), selama 2021 perusahaan mampu menjaga biaya produksi melalui berbagai inisiatif yang berfokus kepada efisiensi biaya serta mendukung kelancaran produksi.

"Meningkatnya kinerja keuangan tidak terlepas dari produktivitas tanaman perusahaan yang berada pada usia produktif, yakni rata-rata umur 12 tahun," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/4/2022).

Menurutnya capaian tersebut merupakan buah dari keberhasilan emiten berkode saham TLDN itu dalam menjaga dan memastikan kinerja serta produktivitas yang prima, terutama selama masa pandemi Covid-19.

"Walau kami mengalami berbagai tantangan terutama terkait aktivitas panen dan perawatan, serta efek water deficit pada 2019 yang terlihat pada 2020 dan 2021, namun tim manajemen TLDN yang berbekal pengalaman lebih dari 18 tahun industri kelapa sawit mampu meresponnya secara tepat," ucapnya.

Per 31 Desember 2021, total aset TLDN sebesar Rp 4,6 triliun, total kewajibannya turun 15,5 persen menjadi Rp 3,2 triliun dari tahun sebelumnya, dengan porsi penurunan terbesar adalah pada kewajiban jangka panjang kepada bank. Adapun penurunan itu berdampak kepada turunnya beban keuangan dan sejalan dengan program perusahaan untuk membangun fleksibilitas pada neraca keuangan.

Total ekuitas TLDN per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,4 triliun, dengan peningkatan berasal dari laba bersih yang dibukukan oleh perusahaan.

Harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) yang meningkat, lanjut Wishnu, tentunya juga memberi pengaruh positif bagi perusahaan. Harga jual CPO meningkat hingga 27,2 persen dan harga jual PK mengalami peningkatan yang lebih signifikan hingga 72,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan harga komoditas yang signifikan pada 2021 berpengaruh langsung kepada performa pendapatan perusahaan, pendapatan dari penjualan CPO dan PK tercatat masing-masing sebesar Rp 2,7 triliun dan Rp 250 miliar atau meningkat 6,6 persen dan 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Perusahaan optimis akan terus berkembang pada 2022 karena umur tanaman mayoritas berada pada umur produktif sehingga mampu memberikan pertumbuhan produksi yang signifikan. Selain iklim yang kondusif selama 2020 hingga 2021, praktik agronomi terbaik dan pemupukan yang optimal diharapkan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan produksi pada 2022," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement