REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memprediksi jumlah penumpang yang akan dilayani pada masa angkutan Lebaran Idul Fitri 2022 akan mendekati kondisi pada 2019. Kala itu, trafik penumpang pesawat belum terdampak pandemi Covid-19.
“Jumlah pemudik pada 2022 ini diperkirakan sudah sekitar 87 persen dari jumlah pemudik pada 2019 atau saat belum adanya pandemi,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Airport Learning Center AP II Bandara Soekarno-Hatta.
AP II memprediksi puncak arus mudik di bandara yang dikelolanya terjadi pada 30 April 2022. Awaluddin menuturkan jumlah pemudik yang akan melalui 20 bandara kelolaan bisa mencapai 3,42 juta penumpang pada periode 22 April hingga 13 Mei 2022.
“Pada puncak arus mudik diperkirakan jumlah pemudik mencapai 169.781 penumpang pesawat,” tutur Awauddin.
Sementara itu, AP II memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 8 Mei 2022. Pada waktu tersebut, Awaluddin memperkirakan jumlah pemudik dapat mencapai 199.857 penumpang pesawat.
“Khusus Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah pemudik diperkirakan sebanyak 2,29 juta penumpang pesawat,” ungkap Awaluddin.
Dia memastikan, AP II akan memulai periode angkutan Lebaran Idul Fitri 2022 pada 22 April. Hal tersebut dimulai lebih cepat tiga hari dari dimulainya periode angkutan Lebaran nasional yakni pada 25 April.
“Kami memulai pantauan melalui posko angkutan Lebaran lebih awal untuk dapat mengantisipasi dengan baik peningkatan penumpang pesawat,” ujar Awaluddin.
Awaluddin menambahkan AP II juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk memastikan kelancaran angkutan 2022 di 20 bandara. Dia memastikan, AP II juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan InJourney Holding.
“Seluruh stakeholder di bandara AP II juga telah melakukan assesement terkait proses, SDM dan sumber daya lainnya guna memastikan dapat melayani para pemudik dengan baik,” tutur Awaluddin.