REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga komoditas pangan, cabai merah, telur ayam ras, hingga minyak goreng menjadi pemicu utama lonjakan inflasi pada bulan Maret 2022 yang tembus 0,66 persen.
Cabai merah tercatat memberikan andil inflasi 0,10 persen, sementara telur ayam ras dan minyak goreng masing-masing menyumbang inflasi 0,04 persen.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI pada Rabu (30/3/2022) lalu, menjelaskan harga cabai selama bulan Maret memang mencatat kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya akibat curah hujan yang tinggi.
Namun, pada pekan terakhir Maret, rata-rata harga mula turun 5-8 persen dari pekan sebelumnya. "Diperkirakan pada bulan Ramadhan pasokan akan kembali optimal bahkan over suplai," kata Oke.
Ia mengatakan, Kemendag memantau secara intensif panen cabai di sentra utama yakni di Kediri, Blitar, Tuban, Banyuwangi, Situbondo, Lamongan, dan Malang yang rata-rata mulai panen awal Maret hingga Akhir April.
Lebih lanjut, untuk komoditas telur ayam ras, Oke mengatakan, Kemendag telah menugaskan Bulog untuk penyediaan jagung pakan ternak sebanyak 50 ribu ton untuk membantu para peternak ayam layer skala mikro dan kecil.
Pasalnya, penyebab utama kenaikan harga telur yakni karena kenaikan harga pakan. Hal itu juga terkonfirmasi oleh BPS yang menyebut pakan menjadi pemicu naiknya harga jual hingga ke tingkat konsumen.
"Jagung yang akan disalurkan adalah dengan kadar air maksimal 17 persen dengan harga jual Rp 4.500 per kg di tingkat koperasi atau kelompok," kata dia.
Sementara itu, untuk minyak goreng, meskipun harga minyak goreng kemasan tak lagi diatur, Kemendag masih mengatur harga minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per liter.