Kamis 31 Mar 2022 23:25 WIB

Tingkatkan Skill SDM Farmasi, Obat Apps, APDFI dan Kemendikbud Gelar Mobility Program

Anggota DPR menilai praktik Mobility Program hubungkan industri dan kampus farmasi

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. Hetifah Sjaifudian mengatakan praktik Mobility Program yang mulai dijalankan ini merupakan langkah konkret yang menghubungkan antara dunia industri farmasi dan kampus.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. Hetifah Sjaifudian mengatakan praktik Mobility Program yang mulai dijalankan ini merupakan langkah konkret yang menghubungkan antara dunia industri farmasi dan kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- OBAT Apps bekerja sama dengan kampus mitra di Indonesia, Asosiasi Pendidikan D3 Farmasi Indonesia (APDFI), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) telah sukses menyelenggarakan Mobility Program untuk mengasah kemampuan softskill dosen dan mahasiswa. Hal tersebut merupakan upaya pemenuhan tenaga kesehatan, peningkatan capaian pendidikan, penanggulangan ketergantungan impor obat dan alat kesehatan.

Sebelumya, 11 mahasiswa dan enam dosen terpilih dari enam kampus D3 Farmasi ini telah mengikuti program pertukaran dosen dan mahasiswa yang diadakan sejak 20-27 Maret 2022. Adapun peserta yang turut serta berasal dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ISFI Banjarmasin, STIKES Samarinda, Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo, Akademi Farmasi Yarsi Pontianak, dan Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta.

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan praktik Mobility Program yang mulai dijalankan ini merupakan langkah konkret yang menghubungkan antara dunia industri farmasi dan kampus. 

“Link and match dari beragam pemangku kepentingan ini perlu terus disupport agar kebutuhan masing-masing pihak seperti penyerapan tenaga kerja farmasi, munculnya inovasi, maupun transfer pengetahuan dan teknologi berjalan secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).

Lebih lanjut, menurut Tim Kurikulum dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Ludfi Djajanto, konsep Mobility Program yang dijalankan oleh OBAT Apps bersama kampus farmasi yang bermitra tersebut berjalan selaras dengan kebijakan MBKM, pembelajaran yang lebih kaya dengan pengalaman, hingga mampu mengupayakan reformasi manajemen dan tata kelola perguruan tinggi. 

“Program ini merupakan ide segar bagi kampus kesehatan yang pada mulanya tidak kami wajibkan dalam program MBKM,” ucapnya.

Mengingat peran perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan daya saing bangsa, baik sebagai wadah untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, penyiapan SDM yang kreatif dan produktif, serta tulang punggung inovasi, sehingga program ini dapat dikembangkan ke seluruh Indonesia. 

”Program pertukaran ini tidak hanya mengimprove skills, tetapi juga meningkatkan jiwa nasionalisme kita melalui pembelajaran budaya, tenggang rasa, dan lainnya,” ucapnya.

Co- Founder PT Obat Inovasi Indonesia yang menaungi OBAT Apps, apt. Ridho M. Sakti, berharap agar program tersebut berjalan secara berkelanjutan sehingga bisa memberi kesempatan kepada mahasiswa maupun dosen farmasi di seluruh Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dan arahan praktik kerja yang lebih relevan dan melakukan transfer pengetahuan, sehingga upaya tersebut bisa mengkatalisis kampus D3 Farmasi agar lebih berdaya melalui hibah penelitian, workshop, roadshow pharmapreneur, kerja sama skala global, hingga pendampingan dan sebagai fasilitator sistem akreditasi kampus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement