REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harga ayam goreng di Inggris dalam waktu dekat akan naik dua kali lipat. Hal ini terjadi karena kelangkaan biji-bijian dan minyak goreng dari Ukraina.
Sementara itu, pengelola restoran ada pula yang memilih untuk membuat porsinya menjadi lebih kecil. Kabar tersebut sudah diberikan kepada penggemar ayam goreng.
Rencana kenaikan harga ayam goreng itu disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, produsen utama gandum dan minyak biji bunga matahari. Hal ini berimbas pada kenaikan harga dan membebani pelanggan.
Bos Southern Fried Chicken, Andrew Withers, mengatakan bahwa kelangkaan minyak goreng sontak menyebabkan kenaikan biaya bahan baku. Menurutnya, kemungkinan besar masyarakat akan mendapati harga ayam goreng yang diantar ke rumahnya menjadi dua kali lipat.
"Kami belum melakukannya, tetapi saya telah melihat pesaing mengurangi ukuran makanan," ujar Withers, seperti dilansir laman The Sun, Sabtu (19/3/2022).
Rachel Dobson, pemasok katering dan perhotelan Lynx Purchasing, mengatakan bahwa biaya memberi makan ayam adalah salah satu faktor terbesar dalam harga unggas. Ia menjelaskan bahwa hilangnya gabah dari Ukraina dan Rusia untuk pakan ternak akan berdampak signifikan pada harga unggas.
Selain itu, Ukraina dan negara-negara tetangga, seperti Polandia, menghadapi gangguan akibat invasi. Mereka adalah negara utama pengolah unggas, memproduksi produk untuk menu makan di tempat dan dibawa pulang.
Dobson mengungkapkan bahwa 40 persen pasokan minyak biji bunga matahari berasal dari Ukraina. Minyak tersebut digunakan dalam banyak produk.
"Itu termasuk yang digunakan untuk adonan pada ikan goreng Anda dan minyak yang dipakai untuk menggoreng keripik," tuturnya.