Selasa 15 Mar 2022 19:17 WIB

BNI Setujui Akuisisi Bank Mayora

RUPST BNI menyetujui aksi korporasi perseroan untuk mengambil alih saham Bank Mayora

Rep: Novita Intan/ Red: Christiyaningsih
RUPST BNI menyetujui aksi korporasi perseroan untuk mengambil alih saham Bank Mayora.
Foto: BNI
RUPST BNI menyetujui aksi korporasi perseroan untuk mengambil alih saham Bank Mayora.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyetujui aksi korporasi perseroan untuk melakukan pengambilalihan saham PT Bank Mayora. Hal ini diputuskan saat rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan seluruh persetujuan dan persyaratan terkait rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022. “Harapannya semua berjalan lancar, sehingga seluruh persetujuan dan persyaratan terkait dengan rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Di samping itu, RUPST juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback) 2021, yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) sebanyak 24.682.600 saham. Hal ini dalam rangka program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.

Buyback dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBNI oleh karyawan dan manajemen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mendorong pencapaian target kinerja. Buyback merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (MESOP, Management Employee Stock Option Plan),” ucapnya.

Selain itu, Novita menyampaikan rencana bisnis bank (RBB) 2022 telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global. “Dengan kondisi tersebut, maka kami memproyeksikan indikator kinerja perseroan 2022 antara lain pertumbuhan kredit kisaran tujuh persen hingga 10 persen, net interest margin 4,6 persen hingga 4,8 persen, serta cost of credit dua persen sampai 2,3 persen,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement