Selasa 15 Mar 2022 17:28 WIB

Permata Syariah Targetkan Pangsa 13 Persen Terhadap Induk pada 2022

Permata Syariah akan memfokuskan bisnis pada pengembangan di ekosistem syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Permata Syariah, Herwin Bustaman. Permata Bank Syariah menargetkan pangsa 13 persen terhadap induk pada tahun ini.
Foto: permatabank.com
Direktur Permata Syariah, Herwin Bustaman. Permata Bank Syariah menargetkan pangsa 13 persen terhadap induk pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk. mencatat pertumbuhan positif pada 2021 untuk pembiayaan dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Direktur Permata Syariah, Herwin Bustaman, menyampaikan, pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri. "Pembiayaan tumbuh 13 persen (yoy) menjadi Rp 16,5 triliun, dan DPK tumbuh 24,3 persen (yoy) menjadi Rp 24 triliun," kata Herwin dalam Paparan Kinerja 2021 PermataBank, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Ia memprediksi, pangsa pembiayaan Permata Syariah per Desember 2021 di industri mencapai sekitar 3,9-4,0 persen. Data industri perbankan syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru tercatat hingga November 2021, dan pangsa Permata Syariah sebesar 3,8 persen pembiayaan.

Untuk DPK, diproyeksi pangsanya sekitar 4,4-4,5 persen per Desember 2021, sementara menurut data November 2021, pangsa mencapai 4,2 persen. Sementara pangsa Permata Syariah terhadap induknya mencapai 12,1 persen.

"Tahun ini kita targetkan bisa mencapai 13 persen di akhir 2022," katanya.

Permata Syariah akan memfokuskan bisnis pada pengembangan di ekosistem syariah, baik melalui komunitas maupun ekosistem syariah seperti haji. Herwin mengatakan, kini Permata Syariah sudah menawarkan pembukaan tabungan haji melalui aplikasi mbanking, maupun internet banking.

Strategi akan spesifik tergantung pada target market. Misal saat menargetkan milenial maka pengembangan mobile banking akan lebih dikedepankan. Penetrasi pasar akan lebih efektif saat dilakukan melalui ekosistem. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement