Kamis 10 Mar 2022 09:03 WIB

Bank Mandiri Akselerasi Transaksi Lewat BI Fast

Mandiri mengakselerasi digitaliasi untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Bank Mandiri mengakselerasi transaksi lewat BI-Fast. (ilustrasi).
Foto: Tim infografis Republika
Bank Mandiri mengakselerasi transaksi lewat BI-Fast. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengakselerasi digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah. Hal ini sekaligus mendorong inklusi keuangan di dalam negeri melalui implementasi layanan Bank Indonesia Fast Payment atau BI-Fast dalam Super App Livin' by Mandiri berlogo kuning.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan selaras dengan inisiatif Bank Indonesia pihaknya berkomitmen menyediakan kemudahan dan kenyamanan transaksi bagi nasabah.

Baca Juga

"Kami berharap, layanan ini dapat terus meningkatkan minat nasabah untuk terus bertransaksi secara digital, dengan biaya yang lebih ekonomis dibandingkan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Untuk meningkatkan transaksi BI-Fast, Bank Mandiri memberikan promo transfer antarbank nol rupiah pada 2- 9 Maret 2022 khusus bagi pengguna Livin' by Mandiri berlogo kuning. Setelah periode promo berakhir, nasabah Bank Mandiri juga tetap dapat menikmati layanan transfer antarbank dengan biaya terjangkau hanya Rp 2.500 per transaksi dengan limit hingga Rp 250 juta secara real time.

Lebih lanjut Thomas menyebut BI-Fast juga turut mendorong pertumbuhan transaksi perbankan melalui Livin' by Mandiri. Tercatat, pada Desember 2021 total pengguna Livin' by Mandiri sudah menembus angka 10 juta pengguna. Sedangkan jumlah transaksi telah mencapai lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1.690 triliun.

"Layanan transfer antar bank tersebut telah menjadi salah satu opsi favorit nasabah Bank Mandiri, tercermin dari jumlah transaksi harian BI-Fast di Bank Mandiri yang menembus 40 juta transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 61 triliun dan diproyeksi akan terus tumbuh," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement