Selasa 08 Mar 2022 12:58 WIB

Emiten Alat Medis IRRA Targetkan Pertumbuhan Laba hingga 50 Persen pada 2022

IRRA menyebut pertumbuhan pelanggan nonpemerintah meningkat di 2020 dan 2021

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Itama Ranoraya Tbk.  Emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tahun 2022 ini menargetkan pertumbuhan secara organik dikisaran 40 hingga 50 persen baik untuk pendapatan maupun laba bersih.
Foto: itama.co.id
PT Itama Ranoraya Tbk. Emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tahun 2022 ini menargetkan pertumbuhan secara organik dikisaran 40 hingga 50 persen baik untuk pendapatan maupun laba bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tahun 2022 ini menargetkan pertumbuhan secara organik dikisaran 40 hingga 50 persen baik untuk pendapatan maupun laba bersih. 

“Selain itu, tahun ini kami berharap bisa merealisasikan proses transformasi kami, sehingga langkah in organik tersebut bisa memperbesar pertumbuhan kami di tahun ini dan kedepan”, kata Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif dikutip Selasa (8/3).

Baca Juga

Perseroan melihat potensi dari pertumbuhan segmen non-pemerintah masih sangat besar, sehingga dengan terus melakukan ekspansi jaringan dan penambahan portofolio produk yang dimiliki, Perseroan optimistis bisa kembali merealisasikan target di tahun ini.

Berdasarkan segmen pelanggan, Heru mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 pelanggan non-pemerintah yang terdiri dari korporasi dan ritel mampu menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai 50,3 persen. Padahal pada 2020 porsinya masih sebesar 34 persen dan pada 2019 di bawah 30 persen.

Berdasarkan segmen produk, pendapatan produk alat kesehatan Diagnostik Invitro tercatat sebesar Rp 1,17 triliun atau meningkat 183 persen YoY. Sementara segmen alat kesehatan Non Elektromedik tercatat sebesar Rp 141,23 miliar atau turun 4 persen. Segmen produk lainnya tercatat sebesar Rp 1,32 miliar meningkat 134 persen. 

Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang 2021 IRRA mampu membukukan total pendapatan audited sebesar Rp 1,32 triliun atau tumbuh 134 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 (YoY) yang hanya sebesar Rp 563,89 miliar. 

Kenaikan pendapatan yang signifikan tersebut membuat performa Earning Before Tax Depreciation & Amortization (EBITDA) mengalami kenaikan 84 persen atau menjadi Rp 149,62 miliar dibandingkan EBITDA pada 2020 sebesar Rp 81,35 miliar. 

Dengan demikian performa laba bersih Perseroan ikut naik signifkan. Sepanjang tahun 2021, Perseroan berhasil meraih total laba bersih sebesar Rp 112,38 miliar atau tumbuh signifikan 86 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 60,29 miliar. 

Dari sisi neraca keuangan, Perseroan mencatatkan Total Aset sebesar Rp 782,04 miliar, jumlah tersebut meningkat 46 persen dibandingkan posisi tahun 2020 sebesar Rp 535,27 miliar. Kenaikan aset tersebut berasal dari kenaikan Ekuitas perseroan. 

Per 31 Desember 2021, total ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 502,05 miliar. Perolehan tersebut naik dua kali lipat atau sebesar 107 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 242,33 miliar. 

Sementara total liabilitas perseroan di tahun 2021 sebesar Rp 279,99 miliar atau turun 4 persen dibandingkan tahun lalu. Pencapaian tersebut membuat neraca keuangan Perseroan semakin kuat. Rasio utang terhadap modal (Debt to Equity) turun dari 1,21x di tahun 2020 menjadi 0,56x di tahun 2021. 

Heru mengungkapkan hasil pencapaian tahun 2021 tersebut sejalan dengan target manajemen. Sebelumnya manajemen menargetkan angka pertumbuhan tahun 2021 sebesar 80-100 persen. 

“Alhamdulilah, di tahun 2021 kami kembali mampu men-delivered apa yang kami targetkan, dimana pendapatan tumbuh 134 persen dan laba bersih tumbuh 86 persen. Kami juga berhasil meningkatkan performa neraca melalui kenaikan aset yang signifikan, dimana kenaikannya bersumber dari kenaikan ekuitas, sehingga posisi neraca perusahaan semakin kuat”, ungkap Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement