Senin 28 Feb 2022 22:42 WIB

Elon Musk Aktifkan Starlink di Ukraina 

Terminal Starlink ke untuk menyediakan akses internet di Ukraina.

Rep: Santi Sopia/ Red: Fuji Pratiwi
Perusahaan transportasi luar angkasa, SpaceX. SpaceX mengirim lebih banyak terminal Starlink ke Ukraina untuk menyediakan akses internet di negara tersebut.
Foto: The Verge
Perusahaan transportasi luar angkasa, SpaceX. SpaceX mengirim lebih banyak terminal Starlink ke Ukraina untuk menyediakan akses internet di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO SpaceX menanggapi permintaan bantuan dari pejabat senior pemerintah Ukraina. Musk mengatakan dia mengirim lebih banyak terminal Starlink ke Ukraina untuk menyediakan akses internet di negara tersebut.

Musk menyebutkan bahwa layanan internet satelit Starlink telah aktif di Ukraina dan lebih banyak terminal dikirim karena akses internet di sana telah terganggu akibat invasi Rusia.

Baca Juga

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," cicit Musk pada akhir pekan lalu, seperti dilansir dari Cnet, Senin (28/2/2022).

Tindakan Musk itu sebagai tanggapan atas permohonan dari pejabat senior pemerintah Ukraina agar dia menyediakan lebih banyak stasiun Starlink ke negara itu.

Sebelumnya Mykhailo Fedorov, wakil perdana menteri Ukraina dan menteri transformasi digital, mengatakan ketika perusahaan Musk mencoba untuk menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina. Sementara roket Musk berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina.

"Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink ke Ukraina dan meminta warga Rusia yang waras untuk berdiri," kata dia.

Starlink adalah jaringan satelit orbit pribadi perusahaan yang sedang berkembang dan bertujuan untuk menyediakan koneksi internet ke semua orang. Satelit prototipe diluncurkan ke orbit pada 2018 dan sejak itu perusahaan telah mengerahkan hampir 2.000 satelit Starlink ke orbit dalam belasan peluncuran yang berhasil.

Layanan berbasis satelit memberikan alternatif untuk sistem berbasis darat yang sering kali sulit untuk digunakan di daerah terpencil atau rentan terhadap gangguan oleh aksi militer atau bencana alam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement