REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Laba bersih raksasa e-commerce China, Alibaba Group, mengalami penurunan laba bersih sebesar 75 persen menjadi 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 43 triliun) pada kuartal terakhir 2021.
Penurunan tersebut lebih buruk dari perkiraan sebelumnya yang hanya turun 60 persen, menurut laporan keuangan Alibaba.
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya persaingan perusahaan berbasis internet di China. Sebab lain adalah makin ketatnya regulasi pada sektor ekonomi digital, media setempat melaporkan pada Ahad (27/2/2022).
Sepanjang 2021, total pendapatan perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Jack Ma tersebut mencapai 38,06 miliar dolar AS (sekitar Rp 545,56 triliun). Namun, sepanjang kuartal terakhir 2021, bisnis retail daring di China telah mencapai 26 miliar dolar AS (sekitar Rp 372,69 triliun) atau naik tujuh persen.