Rabu 23 Feb 2022 11:35 WIB

Indosat Raup Laba Rp 6,75 Triliun pada 2021

Indosat mampu meraih laba bersih 6,75 triliun dibandingkan 2020 merugi Rp 630 miliar

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indosat. PT Indosat Tbk membukukan perbaikan kinerja sepanjang 2021. Pendapatan emiten bersandi saham ISAT ini naik sebesar 12,4 persen yoy dari Rp 27,92 triliun pada 2020 menjadi Rp 31,38 triliun pada 2021.
Foto: Indosat Ooredoo
Indosat. PT Indosat Tbk membukukan perbaikan kinerja sepanjang 2021. Pendapatan emiten bersandi saham ISAT ini naik sebesar 12,4 persen yoy dari Rp 27,92 triliun pada 2020 menjadi Rp 31,38 triliun pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indosat Tbk membukukan perbaikan kinerja sepanjang 2021. Pendapatan emiten bersandi saham ISAT ini naik sebesar 12,4 persen yoy dari Rp 27,92 triliun pada 2020 menjadi Rp 31,38 triliun pada 2021. 

"Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh kinerja yang kuat dari segmen selular dan segmen enterprise," tulis manajemen Indosat melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (22/2).

Baca Juga

Secara rinci, layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap milik Perusahaan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 80,9 persen, 17,3 persen, dan 1,8 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Pendapatan Selular meningkat sebesar 10,0 persen dibandingkan tahun 2020 menjadi Rp 25,3 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan Data dan Jasa Nilai Tambah yang mengimbangi penurunan pendapatan Telepon, SMS, Sewa Menara, pendapatan Handset dan Interkoneksi.

Pendapatan MIDI meningkat sebesar 26,4 persen dibandingkan tahun 2020 menjadi Rp 5,41 triliun, disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari layanan Konektivitas Tetap, Internet Tetap dan Jasa TI. Sedangkan pendapatan Telekomunikasi Tetap meningkat sebesar 2,6 persen menjadi Rp 574 miliar akibat kenaikan Pendapatan Jaringan tetap.

Di sisi lain, Beban perseroan mengalami penurunan sebesar 17,6 persen menjadi Rp 21,03 triliun. Penurunan ini utamanya diakibatkan oleh peningkatan dari Pendapatan Operasional Lain-lain, penurunan dalam Beban Karyawan dan Beban Pemasaran, yang diimbangi oleh peningkatan dalam Beban Penyelenggaraan Jasa, Beban Penyusutan dan Amortisasi, serta Beban Umum dan Administrasi.

Perseroan pun mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 6,75 triliun sepanjang tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 yang tercatat masih merugi Rp 630 miliar. "Hal ini utamanya disebabkan oleh keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara, kinerja topline yang gemilang serta optimalisasi biaya yang dilakukan secara kontinu," tulis manajemen perseroan. 

Pengeluaran belanja modal pada tahun 2021 sebesar Rp 6,8 triliun, turun sebesar 20,6 persen dibandingkan tahun 2020. Sekitar 85,0 persen dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastruktur dan TI.

Jumlah pelanggan juga tercatat meningkat sebesar 4,4 persen menjadi 62,9 juta pelanggan pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini sebagai hasil dari strategi jangka panjang dalam penawaran produk yang sederhana, relevan, dan transparan serta investasi pintar pada jaringan. 

Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 34,4 ribu, dari sebelumnya sebesar Rp31,9 ribu pada tahun 2020. Peningkatan pengalaman jaringan serta perbaikan portfolio produk, telah menghasilkan pertumbuhan trafik data sebesar 36,7 persen YoY.

Pada 31 Desember 2021, Perusahaan mengoperasikan secara total sekitar 72 ribu BTS 4G, bertambah sebesar 9 ribu BTS 4G di Tahun 2021. Indosat juga telah mengoperasikan 35 BTS 5G.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement