Kamis 10 Feb 2022 06:28 WIB

Cuaca Ekstrem, Penumpang Merak-Bakauheni Diminta Waspada

Kondisi cuaca ekstrem saat ini terjadi di perairan Selat Sunda.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Calon penumpang dengan mobil pribadinya memasuki kapal ferry untuk menyeberang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Calon penumpang dengan mobil pribadinya memasuki kapal ferry untuk menyeberang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni untuk tetap waspada dan mengatur waktu perjalanan sebaik-baiknya. Hal tersebut dikarenakan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Selat Sunda. 

"Kondisi cuaca ekstrem tentu dapat memengaruhi kondisi layanan, karena demi keselamatan dan keamanan seluruh pengguna jasa tentu kami akan patuh pada aturan regulator," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (9/2/2022). 

Baca Juga

Jika cuaca ekstrem dan tidak memungkinkan untuk perjalanan kapal, Shelvy menegaskan, pelayanan akan dihentikan sementara. Selain itu juga ada opsi dilakukan sistem buka tutup. "Kami harapkan pengertian dari seluruh pengguna jasa untuk kepentingan dan keselamatan bersama," tutur Shelvy. 

Sesuai Surat Edaran hasil Pemantauan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika prakiraan harian tinggi gelombang selama tujuh hari mulai 7 Februari 2022 hingga 13 Februari 2022 khususnya di perairan Selat Sunda. Atas dasar tersebut, Shelvy mengatakan, ASDP terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang akan menyeberang dengan kapal ferry agar dapat mempersiapkan perjalanannya dengan melakukan reservasi tiket via Ferizy. Mereka pun diimbau tetap mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi jadwal perjalanan. 

"ASDP selalu melakukan pengecekan kondisi kapal deck, mesin, dan alat keselamatan untuk memastikan seluruh komponen dimaksud dapat berfungsi dan digunakan dengan baik," ujar Shelvy. 

"Selain itu juga memerhatikan cuaca dan tinggi gelombang laut serta monitoring posisi kapal secara berkala melalui aplikasi Vessel Monitoring System (VMS)," jelas Shelvy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement