Selasa 08 Feb 2022 05:20 WIB

Mentan Ajak Masyarakat Bone Manfaatkan Pekarangan Rumah Jadi Produktif

Pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja

Anggota kelompok wanita tani Angin Mamiri merawat tanaman cabai di pekarangan pangan lestari dan rumah bibit di Aspol Todopuli Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/4/2021). Pekarangan pangan lestari dan rumah bibit yang dibangun oleh Pengurus Daerah Bhayangkari Sulsel tersebut untuk mendukung ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Arnas Padda
Anggota kelompok wanita tani Angin Mamiri merawat tanaman cabai di pekarangan pangan lestari dan rumah bibit di Aspol Todopuli Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/4/2021). Pekarangan pangan lestari dan rumah bibit yang dibangun oleh Pengurus Daerah Bhayangkari Sulsel tersebut untuk mendukung ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat di Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian produktif skala ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dapur. Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (7/2/2022), mengatakan pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja serta merupakan bisnis sekaligus lapangan kerja yang sangat menjanjikan.

"Pertanian itu ada yang tanamnya 20 hari, ada yang satu bulan, ada yang tiga bulan, dan ada juga yang bisa kita panen setiap hari. Bahkan pertanian di pekarangan rumah ini bisa menghasilkan Rp 40 juta dalam sebulan," katanya saat menghadiri peluncuran Pekarangan Emas di Tanete Riattang Barat.

Baca Juga

Menurutnya, masyarakat bisa lebih kreatif dengan membuat pola tanam bertingkat. Misalnya, dengan membangun lokasi tanam dua lantai di mana bagian bawah bisa dijadikan lokasi tanam sayur dan lokasi atas digunakan sebagai lokasi tanam cabai.

"Biasanya ibu-ibu kalau tanam gampang, tapi mengemas dan memasarkan itu yang biasanya sulit. Makanya akan kami bantu. Tapi yang paling penting saya berharap pekarangan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujar Mentan.

Dia menambahkan Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan penanaman pekarangan lestari di seluruh daerah. Bahkan pendampingan yang dilakukan sudah masuk pada proses produksi olahan, di mana terong dan sayuran bisa dijadikan keripik atau makanan lainnya untuk meningkatkan nilai jual. "Di Jawa itu sudah terintegrasi antara tanaman dengan proses olahan. Nah kami mau terong itu bisa jadi keripik atau produk makanan olahan lainnya. Makanya harus disiapkan bibitnya, pupuknya dan perawatannya," kata Mentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement