Ahad 06 Feb 2022 14:43 WIB

Holding Pangan Distribusikan 12 Ton Minyak Goreng

Ini membantu pedagang pasar tradisional yang kesulitan mencari pasokan minyak goreng.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang menata minyak goreng curah. Holding BUMN Pangan, ID Food, mendistribusikan minyak goreng kepada pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (5/2/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pedagang menata minyak goreng curah. Holding BUMN Pangan, ID Food, mendistribusikan minyak goreng kepada pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (5/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food bekerja sama dengan Apical Group, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DKI Jakarta, dan PD Pasar Jaya Kramat Jati, dalam mendistribusikan minyak goreng kepada pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (5/2/2022).

Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, kegiatan ini bentuk dukungan holding pangan terhadap implementasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022, tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit, yaitu sebesar Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp 13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana dan Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan premium.

Baca Juga

"Melalui Rajawali Nusindo sebagai anggota ID Food sektor Perdagangan mendistribusikan sebanyak 12 ton minyak goreng curah dengan harga terjangkau kepada para pedagang pasar Kramat Jati untuk kemudian didistribusikan lagi kepada konsumen di sekitar wilayah Jakarta timur, Bekasi dan sekitarnya dengan harga Rp 11.500 per liter, atau sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah," ujar Arief.

Arief berharap akses harga yang lebih terjangkau bagi para pedagang pasar tradisional dapat memenuhi ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat akan kebutuhan minyak goreng.

Direktur Komersial ID Food Frans Tambunan mengatakan pendistribusian minyak goreng yang dilakukan kali ini tidak langsung menyasar para konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk turut membantu para pedagang pasar tradisional yang belakangan ini kesulitan mencari pasokan minyak goreng dengan harga wajar. Frans menyebut penyaluran kepada para pedagang akan memberikan dampak keberlanjutan yang lebih luas. 

"Pedagang akan memperoleh pasokan minyak goreng yang terjangkau sehingga dapat menjalankan usahanya, konsumen juga dapat membeli produk dengan harga yang wajar," ungkap Frans.

Sebagai holding BUMN pangan, lanjut Frans, ID Food berkomitmen  menjaga ekosistem rantai pasok pangan serta mendukung pemerintah dalam stabilitas harga minyak goreng. Kata Frans, holding pangan telah melakukan pendistribusian minyak goreng ke berbagai wilayah sesuai dengan ketetapan HET yang berlaku. 

"Ke depannya, kolaborasi dengan APPSI serta para pelaku usaha lainnya akan terus ditingkatkan sehingga upaya ini semakin luas dan masif," ucap Frans.

Salah satu pedagang minyak goreng di pasar Kramat Jati, Sutardi, mengaku sangat beruntung dan terbantu sekali dengan adanya pendistribusian minyak goreng ini. Pasalnya, ucap Sutardi, banyak pelanggan yang datang ke kios mencari minyak goreng; namun persediannya selalu habis. 

"Kalau stok tersedia, harganya cukup tinggi sehingga memberatkan konsumen," kata Sutardi.

Sutardi memastikan akan menjual minyak goreng yang diperolehnya dengan harga wajar sesuai ketetapan pemerintah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement