Ahad 30 Jan 2022 23:04 WIB

Erick Thohir Lepas Ekspor 130 Ton Kopi ke Mesir

PPI secara reguler akan terus mengeskpor kopi ke Mesir sampai akhir 2022.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada Peluncuran Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara di Lampung, Ahad (30/1/2022). Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga pelepasan ekspor kopi perdana tahun 2022 oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) sebanyak 130 ton ke Mesir.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada Peluncuran Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara di Lampung, Ahad (30/1/2022). Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga pelepasan ekspor kopi perdana tahun 2022 oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) sebanyak 130 ton ke Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melepas ekspor kopi perdana 2022 dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PT PPI) sebanyak 130 ton ke Mesir di Lampung, Ahad (30/1/2022). 

Erick mengatakan, PPI secara reguler akan terus mengeskpor kopi ke Mesir sampai akhir 2022 hingga 3.000 ton berdasarkan kontrak yang ditandatangani awal Januari lalu. Kata Erick, ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak September 2021 berdasarkan kontrak yang telah ditandatandatangi pada 2021 yaitu sebanyak 600 ton. 

Baca Juga

"Kerja sama bilateral ini merupakan salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi di wilayah masing-masing, yang dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju Afrika, Eropa, dan Timur Tengah," ujar Erick.

Erick menyebut Indonesia merupakan negara pengekspor kopi ke Mesir terbesar di dunia. Oleh karena itu, Kementerian BUMN saat ini tengah membangun suatu ekosistem untuk mendukung perkembangan produksi kopi di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia mengingat 96 persen produksi kopi dilakukan oleh para petani asli. 

"BUMN merupakan kapal induk besar yang menyatukan semua pihak untuk membangun keseimbangan ekonomi, mendukung pertumbuhan bisnis untuk semua, dan mensejahterakan masyarakat. Karena itu, kita berani untuk membangun suatu ekosistem bernama ekosistem makmur, yang sudah berjalan itu itu kemarin padi, jagung, dan tebu, dan sekarang kopi, nanti sebentar lagi ada teh," ucap Erick.

Erick menilai ekosistem Makmur membutuhkan dukungan semua pihak, baik Pemerintah Daerah, Kementerian Lain, pihak Swasta, dan Kedutaan Besar. 

"Toh konteksnya kita ingin mensejahterakan sahabat-sahabat kita, yaitu petani, dan juga swasta, dan BUMN atau Pemerintah Daerah sebagai tugas untuk mensejahterakan semua," ungkap Erick. 

Erick mengatakan hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dan Kementerian BUMN untuk menjadikan Indonesia Maju, Indonesia Makmur, dan Indonesia Mendunia. 

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga meresmikan pembentukan project management office (PMO) kopi guna membuat ekosistem kopi Indonesia dapat bersaing dengan dunia karena Indonesia memiliki modal pertumbuhan pasar kopi terbesar dunia. 

"PMO Kopi Nusantara yang terdiri atas BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D) diharapkan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di Tanah Air dan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing global," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement