Jumat 28 Jan 2022 21:16 WIB

KAI Gunakan Kemasan Makanan Ramah Lingkungan 

Kemasan makanan dan minuman ramah lingkungan ini sudah KAI terapkan sejak 2018.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT KAI. PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berupaya mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan.
Foto: kai.id
Logo PT KAI. PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berupaya mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berupaya mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan terhadap produk makanan dan minuman yang dijual dalam perjalanan kereta api.

KAI menggunakan kemasan berbahan dasar kertas, serat jagung, dan serat tebu pada berbagai menu makanan yang disajikan. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, penggunaan kemasan makanan kereta api, KAI menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta mengurangi penggunaan bahan plastik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang sulit diurai oleh proses alam.

Baca Juga

"Penggunaan kemasan makanan dan minuman ramah lingkungan ini sudah KAI terapkan sejak 2018. Secara bertahap, KAI meminimalisir penggunaan bahan dasar plastik dan menggantinya dengan bahan dasar yang mudah terurai," ujar Joni dalam keterangan resmi, Jumat (28/1/2022).

KAI Services sebagai pengelola restoran kereta menggunakan jenis kemasan ramah lingkungan pada menu makanan seperti Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Ayam Geprek, Train Chicken, Nasi Rames Nusantara, Nasi Sei Sapi, Mie Godog, Mie Goreng Jawa, Sotoka, dan Bakso Enak. Hal serupa juga dijumpai di menu minuman berupa Teh, Kopi, Kopi Susu, Cappuccino, Wedang Uwuh, Teh Jahe, dan Coklat.

"Pelanggan tidak perlu ragu menikmati hidangan KA. Karena selain hidangannya nikmat, pelanggan juga dapat membantu melestarikan lingkungan karena KAI menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan," ucapnya.

Dengan menggunakan kemasan makanan ramah lingkungan, KAI ikut mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia sebesar 30 persen dan mengolah 70 persen sampah pada 2025. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghijaukan Indonesia melalui BUMN Hijaukan Indonesia serta menyukseskan program G20.

Di samping menggunakan kemasan makanan ramah lingkungan, untuk menyukseskan program BUMN Hijaukan Indonesia KAI melakukan Gerakan KAI Hijaukan Indonesia dengan melakukan penghijauan. Pada 2021-2022, KAI telah melakukan penanaman 28.697 pohon pada stasiun, perkantoran, dan lingkungan masyarakat berbagai area kerja KAI.

"KAI terus menggencarkan penghijauan baik di area stasiun, perkantoran, maupun produk KAI yang ramah lingkungan lainnya sebagai dukungan dari gerakan BUMN Hijaukan Indonesia," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement