REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan sampai triwulan III 2021 telah tumbuh sebesar 4,55 persen. Trenggono menyebut nilai ini lebih tinggi dibandingkan PDB perikanan di triwulan III 2020.
Pencapaian pertumbuhan PDB perikanan tersebut, sambung Trenggono, belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sektor kelautan dan perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya, baik dari komoditas pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan.
"Berdasarkan angka tersebut maka perekonomian sektor kelautan dan perikanan sepanjang triwulan I hingga triwulan III 2021 masih mengindikasikan terjadinya perbaikan performa dibandingkan tahun 2020," ujar Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/1).
Trenggono mengatakan nilai ekspor produk perikanan sepanjang 2021 mencapai 5,72 miliar dolar AS atau meningkat 9,82 persen dibanding tahun sebelumnya. Kata Trenggono, nilai neraca perdagangan juga surplus 5,22 miliar dolar AS atau meningkat 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ia menyebut komoditas ekspor utama secara nilai adalah udang, tuna cakalang, cumi sotong gurita, rajungan kepiting dan rumput laut dengan lima pasar utama yaitu Amerika Serikat yang tertinggi, selanjutnya Cina, Asia Tenggara, Jepang, dan Uni Eropa.
Untuk geliat investasi, dia katakan, sektor kelautan dan perikanan juga menunjukkan angka yang positif. Ia menyampaikan investasi sektor kelautan dan perikanan tahun 2021, sampai dengan rilis BKPM dan OJK September 2021 mencapai Rp 4,39 triliun dan diperkirakan angka sementara sampai Desember 2021 mencapai Rp 6,02 triliun.
"Realisasi produksi perikanan pada 2021 mencapai 24,48 juta ton, dengan Angka Konsumsi Ikan secara nasional mencapai 55,37 kg/kapita/tahun. Capaian Nilai Tukar pada Desember 2021 telah meningkat dan mencapai lebih dari 100, yakni 106,79 untuk Nilai Tukar Nelayan, dan 104,47 untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan," kata Trenggono.
Dari kinerja positif ini, ucap Trenggono, realisasi PNBP KKP juga melonjak dan mencetak sejarah sebesar Rp 1,007 triliun, yang terdiri atas PNBP pemanfaatan SDA perikanan sebesar Rp708 miliar, PNBP lainnya sebesar Rp 243 miliar, dan PNBP BLU sebesar Rp 56 miliar.
Trenggono mengatakan KKP mendapat pagu alokasi APBN sebesar Rp 6,1 triliun pada tahun anggaran 2022. Dari jumlah tersebut, KKP melakukan automatic adjustment anggaran rupiah murni sebesar Rp 296,5 miliar sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk dilakukan pencadangan anggaran sebesar lima persen pada tiap kementerian dan lembaga dalam rangka mitigasi dampak berlanjut dan memburuknya kondisi pandemic Covid-19 di 2022.