REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat selama periode Natal dan Tahun Baru 2021/2022 yakni 17 Desember hingga 2 Januari, melayani 844.782 penumpang kereta api (KA) jarak jauh. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengtakan rata-rata pada periode tersebut terdapat 49.693 penumpang per hari.
"Okupansinya mencapai 63 persen dari kapasitas yang tersedia yaitu sekitra 1,3 juta tempat duduk," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (3/1).
Khusus selama libur Tahun Baru 2022 yaitu 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Joni mengatakan KAI melayani 160.926 penumpang KA jarak jauh. Pada periode tersebut rata-rata mencapai 53.642 pelanggan per hari.
"Jumlah tersebut (selama masa libur Tahun Baru 2022) mencapai 69 persen dari kapasitas yang KAI sediakan yaitu total 234.262 tempat duduk KA jarak jauh," jelas Joni.
Joni menambahkan, rute KA jarak jauh yang menjadi favorit masyarakat pada periode tersebut yakni KA Airlangga (Pasarsenen - Surabaya Pasarturi pp), dan KA Sri Tanjung (Lempuyangan - Ketapang pp). Begitu juga debgan KA Kahuripan (Kiaracondong - Blitar pp), KA Jayabaya (Pasarsenen - Malang pp), KA Malabar (Bandung - Malang pp), dan lainnya.
Dia menilai tidak terjadi peningkatan yang signifikan di stasiun kereta api pada masa libur Tahun Baru 2022. Joni menuturkan, KAI sudah mengantisipasinya dengan menyediakan petugas tambahan untuk mengatur arus penumpang dan menyediakan jumlah perjalanan KA yang cukup sesuai permintaan dari masyarakat.
"Kenaikan hanya 19 persen jika dibandingkan bulan November 2021, dimana rata-rata KAI melayani 45 ribu pelanggan per hari," tutur Joni.
Dia memastikan, KAI terus konsisten menjalankan protokol kesehatan dengan ketat guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api. KAI memastikan hanya pelanggan yang benar-benar memenuhi ketentuan yang boleh berangkat naik KA pada masa Nataru ini sesuai dengan regulasi pemerintah.
Joni menambahkan, total pelanggan yang ditolak berangkat pada periode 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 sebanyak 8.554 pelanggan. "Rinciannya adalah belum vaksin kesatu dan kedua 1.384 pelanggan, pelanggan usia di bawah 12 tahun belum PCR 4.419 pelanggan, sakit 19 pelanggan, dan tidak antigen 2.732 pelanggan," jelas Joni.