Kamis 30 Dec 2021 17:44 WIB

Erick Thohir Bersyukur Terobosan dan Program Utama KBUMN Dituntaskan pada 2021

Sepanjang 2021, Erick menyebut KBUMN berhasil meningkatkan laba bersih BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam mengevaluasi kinerja setahun Kementerian BUMN menyatakan program-program utama yang diinisiasi selama tahun 2021 berhasil dituntaskan dengan baik. Pencapaian kinerja secara maksimal tersebut meliputi sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Foto: istimewa
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam mengevaluasi kinerja setahun Kementerian BUMN menyatakan program-program utama yang diinisiasi selama tahun 2021 berhasil dituntaskan dengan baik. Pencapaian kinerja secara maksimal tersebut meliputi sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski harus menjadi bagian upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi pandemi COVID 19, Kementerian BUMN (KBUMN) menyatakan program-program utama yang diinisiasi selama tahun 2021 berhasil dituntaskan dengan baik. Pencapaian kinerja secara maksimal tersebut meliputi sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

Hal tersebut dinyatakan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam mengevaluasi kinerja setahun Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (30/12). Selama tahun 2021, KBUMN berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasi BUMN secara signifikan. Dari hanya sebesar Rp 13 Triliun pada akhir tahun 2020, laba bersih konsolidasi hingga kuartal III di tahun 2021 sudah mencapai Rp 61 Triliun. Menuju akhir tahun, laba konsolidasi yang dihasilkan diperkirakan lebih besar lagi.

"Atas nama seluruh pimpinan dan karyawan Kementerian serta para direksi perusahaan BUMN, kami bersyukur, dan alhamdulillah di akhir 2021 ini saya bisa menyampaikan kabar baik kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif kementerian BUMN tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan mencatat hasil terbaik," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.

Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN. Antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. 

Dengan terbentuknya BSI, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Bank Syariah yang besar. Dengan total aset sekitar Rp 247 Triliun, BSI menjadi bank nomor 7 terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia. Hal ini jelas memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia.

Penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger BRI, Pegadaian, dan PNM juga menunjukkan komitmen KBUMN dalam mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah. Dengan memberikan kemudahan akses permodalan untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro diharapkan tulang punggung ekonomi Indonesia tersebut dapat naik kelas. 

"Ini merupakan upaya nyata dari BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respon sangat bagus di market. Right issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana sebesar Rp 96 Triliun dan diakui sebagai right issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa market optimis dan percaya dengan program transformasi yang dijalankan BUMN," lanjutnya.

Tak hanya itu, KBUMN juga sukses menjalankan program restrukturisasi pada para BUMN agar lebih kuat dalam bersaing sesuai dengan core business-nya. Di Pertamina, contohnya. Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement