Kamis 23 Dec 2021 12:07 WIB

Bye! Tahun Depan Premium Dihapus

Premium dihapus dalam rangka agenda transisi energi bersih.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengisi premium ke dalam sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (10/10). Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengumumkan akan menghapus BBM jenis premium mulai tahun depan.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Petugas mengisi premium ke dalam sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (10/10). Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengumumkan akan menghapus BBM jenis premium mulai tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian ESDM pada tahun depan resmi akan menghapus Premium dari peredaran. Menurut Kementerian ESDM, langkah ini dilakukan dalam agenda transisi energi bersih.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih menjelaskan, nantinya keberadaan Premium akan digantikan dengan Pertalite. Hal ini juga hanya dalam bentuk transisi yang nantinya, kata Soerja, pemerintah akan sepenuhnya menggunakan BBM yang ramah lingkungan.

Baca Juga

Tak hanya Premium, pemerintah juga berencana menghapus Pertalite dari pasaran. Dia menyebut, Indonesia kini memasuki masa transisi di mana BBM RON 90 akan menjadi bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Soerja, Kamis (23/12).

Soerja menginformasikan, Premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara. Volume yang digunakan pun sangat kecil. Kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik menjadi salah satu penyebabnya.

Lebih lanjut, Soerja mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," kata Soerja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement