Jumat 17 Dec 2021 06:40 WIB

Menkop: UMKM Kuliner Paling Cepat Pulih dari Dampak Pandemi

Sektor makanan populer sebagai usaha peralihan alternatif UMKM dari sektor lain.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
UMKM kuliner (ilustrasi). UMKM kuliner dinilai jadi sektor UMKM yang paling cepat pulih dari dampak pandemi.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
UMKM kuliner (ilustrasi). UMKM kuliner dinilai jadi sektor UMKM yang paling cepat pulih dari dampak pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang makanan merupakan sektor yang paling cepat pulih dari keterpurukan dampak pandemi Covid-19. Shopee dan World Bank pada 2020 mencatat, sektor makanan menjadi populer sebagai usaha peralihan alternatif UMKM dari sektor lain yang mengalami dampak pandemi lebih keras.

Ia melanjutkan, pandemi Covid-19 yang telah dialami dua tahun terakhir ini, memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi para pelaku usaha, termasuk UMKM. Berdasarkan hasil riset dari UNDP pada Oktober 2021, kendala yang dialami UMKM saat pandemi yakni kekurangan biaya produksi sebesar 35,2 persen, Penurunan permintaan 30,2 persen, Regulasi Pemerintah 27,5 persen, Akses Keuangan 4,9 persen, dan Bahan baku 2,2 persen.

Baca Juga

"Oleh karena itu, kami menyambut baik launching produk RichCreme ini. Di tengah pandemi Covid-19, PT LNK dapat terus berinovasi menghasilkan produk terbaiknya yang diproses secara modern," ujar Teten dalam Grand Launching “RichCreme” Whip Crème Powder  PT Lautan Natural Krimerindo (LNK), secara daring, Kamis (16/12).

Menurut Teten, PT LNK sebagai salah satu perusahaan terdepan penyedia bahan makanan dan minuman, telah membuktikannya. Hal itu dengan kehadiran produk barunya yakni "RichCreme Whip pat Crème". 

"Produk yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan makanan sehat di Indonesia, yang meningkat permintaannya semenjak pandemi Covid-19," kata Teten.

Ia pun menaruh harapan kepada PT LNK untuk terus membangun kemitraan strategis dengan pelaku UMKM. "Kemitraan ini sangat penting agar pelaku usaha, khususnya UMKM, bisa masuk dalam rantai produksi global. Lalu meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif," tuturnya.

Maka, lanjut Teten, mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. "Tentu prinsip-prinsip kemitraan sehat, saling menguntungkan dan berkelanjutan, tetap dikedepankan," tegas dia.

Teten menekankan, untuk bertahan dan memenangkan tantangan di era disrupsi dan pandemi ini tidak lain adalah beradaptasi dan bertransformasi didukung kreativitas, inovasi, digitalisasi, serta kolaborasi. "Transformasi ini bukan hanya dengan keikutsertaan dan adaptasi UMKM kuliner di era digital, namun juga bagaimana UMKM kuliner dapat memformalisasi usahanya agar lebih legal dan terstandarisasi melalui sertifikasi produknya," jelas Teten.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement