REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan barang nasional sepanjang bulan November 2021 kembali mencatat surplus sebesar 3,51 miliar dolar AS. Surplus dapat dicapai karena kinerja ekspor masih lebih tinggi dari impor.
Mengutip data BPS, meski surplus masih dicapai, terdapat penurunan nilai surplus dari bulan Oktober yang sempat mencatat rekor hingga 5,74 miliar dolar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, berdasarkan komoditasnya, surplus dagang pada bulan November lalu berasal dari bahan bakar dan mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).
"Ini adalah penyebab atau penyumbang surplus november 2021," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (15/12).
Ia menyampaikan, nilai ekspor november 2021 mencapai 22,84 miliar dolar AS. Angka itu naik 3,69 persen secara bulanan (month to month/mtm) juga melonjak 49,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Secara eskpor total maupun ekspor khusus non migas selalu di atas 2020 dan 2019. Harapannya kinerja ekspor kita dari bulan ke bulan terus naik dan ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Nilai ekspor migas tercatat 1,33 miliar dolar AS, nak 29,95 persen mtm juga naik 74,8 persen yoy.
Sementara untuk ekspor non migas, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat 430 juta dolar AS, naik 4,18 persen mtm namun anjlok 4,18 persen yoy. Sementara itu ekspor industri pengolahan mencapai 16,26 miliar dolar AS, meningkat 1,2 persen mtm dan naik 34,44 persen yoy.
Industri pertambangan dan lainnya tercatat 4,82 miliar dolar AS. Naik 6,51 persen mtm dan naik 146,91 persen yoy.
Lebih lanjut dari sisi impor, tercatat sebesar 19,33 miliar dolar AS. Margo menyampaikan nilai itu naik 18,62 persen mtm juga naik 52,62 persen yoy.
Impor migas tercatat sebesar 3,03 miliar dolar AS, naik 59,37 mtm juga meningkat 178,79 yoy.
Adapun impor nonmigas, berdasarkan penggunaan barang, impor barang konsumsi senilai 2 miliar dolar AS. Naik 25,89 persen mtm dan naik 53,84 persen yoy.
Impor bahan baku/penolong mencapai 14,33 miliar dolar AS, naik 16,41 persen mtm juga melonjak tinggi 60,49 persen yoy. Sementara itu, nilai impor barang modal mencapai 3 miliar dolar AS, tumbuh 25,17 persen mtm dan 23,09 persen yoy.