Rabu 01 Dec 2021 20:02 WIB

BSI Terus Kembangkan Produk Digital 

Akan ada produk-produk digital yang disiapkan untuk diluncurkan tahun depan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Webinar Ekonomi Syariah Road to Anugerah Syariah Republika 2021 di Jakarta, Rabu (1/12).
Foto: dok Republika
Webinar Ekonomi Syariah Road to Anugerah Syariah Republika 2021 di Jakarta, Rabu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk terus melakukan transformasi dengan bantuan teknologi, salah satunya dengan pengembangan produk.

Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii menyampaikan transformasi digital BSI mengarah pada bionic banking. "Transaksi-transaksi yang sederhana akan diarahkan seluruhnya melalui BSI Mobile, sementara yang kompleks, dan butuh konsultasi, nominal besar itu baru ke cabang," kata Achmad Syafii dalam Webinar Road to Anugerah Syariah Republika 2021, Rabu (1/12).

Baca Juga

Salah satu yang baru diluncurkan adalah pengajuan mitraguna online melalui BSI Mobile. Ke depannya, Syafii mengatakan akan ada produk-produk digital lain yang sedang dalam persiapan untuk diluncurkan tahun depan.

Produk-produk tersebut terkait dengan fitur unggulan BSI seperti cicil emas, gadai emas, dan lainnya. Di samping itu juga, BSI akan mengeluarkan layanan digital dalam rangka bekerja sama dengan fintech syariah.

"Ekosistem yang kita kembangkan akan ke arah sana," kata dia.

Selain itu, ada juga produk-produk unggulan dari bank yang sebelumnya masih belum optimal. Misal, produknya terlalu mirip dengan induk sehingga perlu pengembangkan lebih lanjut. Seperti contohnya, rekening dana investasi yang akan dibutuhkan oleh fintech syariah.

Syafii juga menambahkan, transformasi BSI mengarah pada open banking. Ada banyak fitur dalam API BSI saat ini agar bisa memperluas ekosistem keuangan syariah, sehingga memberi manfaat lebih pada masyarakat.

"Alhamdulillah kita juga sudah punya lisensi API itu untuk mengarah ke open banking sehingga dapat memperluas layanan dan bersinergi dengan pelaku bisnis lainnya," kata Achmad Syafii.

Untuk menjadi besar, maka ekosistem keuangan syariah perlu diperkuat. Deputi Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Luqyan Tamanni mengatakan, arah akselerasi dan pengembangan digital syariah dilakukan melalui pendekatan ekosistem.

Integrasi berbagai pelaku kepentingan dalam ekosistem ini menjadi kunci keberhasilan dari pengembangan ekonomi syariah nasional. Dalam jaringan yang kini terus berkembang maka industri akan semakin kompetitif, efisien, serta membawa kemanfaatan lebih besar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement