REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik di seputar kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba 'The Kaldera, Toba Nomandic Escape'. "Ini sebuah ambisi yang bukan main-main, PLN pasti dengan target sebesar itu akan membangun juga secara bertahap untuk membuat sistem kelistrikan semakin handal," kata Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan, M Ikbal Nur, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).
Ikbal mengatakan, PLN sifatnya menjadi proaktif dalam menjamin investor bahwa kelistrikan desa wisata terpenuhi. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk pengembangan kawasan DPSP Danau Toba dengan total 29,29 MVA (24,87 MW) secara bertahap. Tahap 1 (2021-2023) sebesar 11 MVA, Tahap 2 (2031-2040) sebesar 5,87 MVA dan Tahap 3 (2041-2050) sebesar 12,42 MVA.
Kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur kelistrikan DPSP Danau Toba adalah sebesar Rp 219,91 miliar, yang terdiri atas pembangunan jaringan distribusi untuk memperkuat sistem kelistrikan desa wisata Danau Toba sebesar Rp 7,9 miliar. Kemudian, pembangunan SKTM, GH dan jaringan Distribusi untuk memperkuat sistem kelistrikan daerah sekitar DPSP Danau Toba sebesar Rp 22,725 miliar, dan pembangunan SUTT 150 kV, GI 150/20 kV dan jaringan distrbusi 20 kV dalam kawasan DPSP Danau Toba sebesar Rp 189,26 miliar.
Danau Toba merupakan satu dari lima DPSP, dimana terdapat usulan percepatan pengembangan infrastruktur kelistrikan dengan anggaran melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diterima PLN dalam bentuk PMN. Pengelola kawasan DPSP Danau Toba adalah Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT).