Sudah tahu belum ada rencana pemerintah memangkas jangka waktu pembayaran atau tenor KPR subsidi menjadi lebih pendek, yakni di bawah 20 tahun. Buat kamu, ini kabar baik atau kabar buruk?
Selama ini, tenor KPR rumah subsidi adalah 20 tahun. Ini termasuk tenor panjang. KPR subsidi tenor panjang memiliki keuntungan dan kerugian. Apa saja?
Baca Juga: Beli Rumah KPR, Lebih Baik DP Besar atau Kecil?
Pengaruh KPR Tenor Pendek ke Cicilan KPR
KPR Tenor Pendek vs Tenor Panjang
Tenor pendek KPR sebetulnya akan mempengaruhi cicilan KPR. Semakin singkat tenor pembayaran, semakin besar pula cicilan KPR yang harus dibayarkan setiap bulan.
Namun KPR tenor panjang memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut untung rugi KPR tenor panjang yang harus kamu perhatikan sebelum membeli KPR subsidi.
Keuntungan KPR Tenor Panjang
Keuntungan KPR Tenor Panjang
1. Cicilan lebih besar
KPR subsidi tenor pendek tentu akan mempengaruhi besaran cicilan yang dibayar setiap bulan. Semakin lama tenornya, semakin ringan cicilannya.
Pun sebaliknya. Semakin singkat tenor pembayaran, maka nominal cicilan juga semakin besar. Tak heran, masyarakat lebih memilih mengambil KPR tenor panjang, terutama yang gaji atau penghasilannya pas-pasan.
Namun demikian, jika diakumulasikan, total dana untuk membeli rumah KPR justru lebih mahal yang tenor pembayarannya panjang.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Beli Rumah KPR?
2. Uang muka (DP) ringan
Keuntungan KPR subsidi adalah uang muka atau DP ringan, yakni mulai 1% dari harga rumah. Harga rumah KPR subsidi sudah ditentukan pemerintah sebesar Rp 150 jutaan sampai Rp 219 juta per unit.
Namun, ada program KPR DP 0% bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tentunya ini berlaku jika tenor panjang atau 20 tahun.
3. Memudahkan pengelolaan keuangan
Idealnya, KPR subsidi ditujukan untuk MBR, seperti buruh, PNS, nelayan, dan profesi berpenghasilan rendah lainnya. Jika tenor lebih panjang, masyarakat berpenghasilan rendah tersebut tetap dapat melakukan pengelolaan keuangan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Jadi, karena jumlah cicilan ringan lantaran tenor panjang tidak akan memberatkan keuangan mereka. Gaji tidak habis untuk bayar cicilan KPR, tetapi masih dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan rutin, termasuk untuk kepentingan masa depan.
Kerugian KPR Subsidi Tenor Panjang
Kerugian KPR Tenor Panjang
1. Kondisi ekonomi yang tak dapat diprediksi
Kondisi ekonomi di suatu negara tidak selalu tumbuh bagus maupun stabil. Kadang kala mengalami pelemahan atau penurunan ekonomi.
Meski suku bunga KPR fixed 5% per tahun, namun ketika ekonomi merosot dapat berpengaruh pada penghasilan masyarakat. Contohnya saat pandemi Covid-19, Indonesia mengalami resesi ekonomi, penghasilan masyarakat berkurang drastic karena dipotong atau kena PHK.
Dampak lanjutannya adalah mempengaruhi kemampuan bayar mereka atas cicilan KPR. Sementara harus menanggung beban cicilan KPR dalam jangka panjang, pasti membuat mereka merasa tertekan.
2. Menghambat untuk memiliki aset lain
Mengambil KPR tenor panjang otomatis akan mengurangi peluang untuk memiliki aset lain, seperti emas, tanah, ruko, dan lainnya. Sebab, anggaran diprioritaskan untuk membayar cicilan KPR bertahun-tahun lamanya sampai lunas.
Maka dari itu, bila sudah punya tabungan, sebaiknya ambil KPR tenor pendek dan bayar DP lebih besar. Supaya utang cepat lunas, dan kamu bisa fokus pada tujuan keuangan lain. Tentunya dibarengi dengan upaya menambah penghasilan.
Baca Juga: Cicilan DP Rumah KPR, Pilih ke Bank atau Pengembang?
3. Mempengaruhi psikologis
Sudah menjadi keinginan semua orang ingin terbebas dari utang. Namun karena tenor pembayaran yang panjang, seseorang harus rela lebih lama menanggung beban utang.
Hal ini otomatis akan mempengaruhi kondisi mental tambahan, terutama saat melihat hidup orang lain yang sudah merdeka (terbebas dari utang). Agar pembayaran tetap lancar, maka manajemen keuangan harus lebih ketat lagi.
Persiapkanlah mental sebaik mungkin agar keputusan ini tidak membebani secara psikologis. Akan tetapi, bisa dilewati sebagaimana mestinya sampai pada akhirnya cicilan bisa lunas.
Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Kemampuan Finansial
Apapun keputusan pengajuan KPR , baik itu tenor panjang maupun pendek, balik lagi tergantung kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.
Intinya, pertimbangkan keuntungan dan kelebihan tenor KPR subsidi panjang di atas untuk memudahkan pengambilan keputusan. Jangan sampai salah pilih karena ini akan mempengaruhi kondisi keuangan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Proses Akad Kredit KPR yang Wajib Dipahami Jika Ingin Beli Rumah