Jumat 19 Nov 2021 04:14 WIB

LPKR: Awal Tahun 2022 Sektor Properti Bangkit

Dalam sepuluh tahun ke depan Indonesia memasuki era golden age of home ownership.

Ekonomi yang berangsur pulih telah mendorong daya beli masyarakat untuk memiliki properti sebagai investasi
Foto: istimewa
Ekonomi yang berangsur pulih telah mendorong daya beli masyarakat untuk memiliki properti sebagai investasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia (BI) menerbitkan Hasil Survey Harga Properti Residensial (SHPR) yang mengindikasikan harga properti residensial tumbuh pada Triwulan III/2021. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan itu tercermin dari kenaikan indeks harga properti residensial (IHPR) di Triwulan III/2021 sebesar 1,41 persen Year on Year (YoY). “Pada Triwulan IV/2021 harga properti residensial diperkirakan masih tumbuh sebesar 1,19 persen YoY. Sementara itu pembiayaan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli properti residensial hingga mencapai 75,38 persen dari total pembiayaan,” katanya. 

Kondisi kebangkitan bisnis properti akan menggerakkan ekonomi karena kontribusinya mencapai 15 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Seiring dengan PDB Indonesia yang kini melaju di lajur positif, CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady yakin demand terhadap kebutuhan residensial akan meningkat pesat. Dalam sepuluh tahun ke depan Indonesia memasuki era golden age of home ownership. Ditunjang  pendapatan per kapita yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga KPR yang terjangkau, saya yakin bisnis properti di Indonesia akan semakin bertumbuh. "LPKR akan menciptakan produk yang lebih inovatif untuk mendorong kebangkitan generasi dalam peningkatan kepemilikan rumah,” kata John dalam keterangan tertulisnya Kamis (18/11).  

Baca Juga

LPKR meyakini mulai awal tahun 2022 sektor properti bangkit. Saat ini saja penjualan sudah mulai menggeliat. Selama 9 bulan pertama di tahun 2021, pra penjualan LPKR meningkat 71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Target LPKR tahun 2021 dapat mencapai 2 kali lipat penjualan dibandingkan tahun lalu. Landed house merupakan produk unggulan yang mencapai 70 persen dari total penjualan di mana sekitar 75 persen pembeli adalah kalangan milenial. Sekitar 90 persen dari konsumen LPKR adalah end user, dan sekitar 85 persen pembeli end user ini menggunakan fasilitas KPR.

“Di masa awal pandemi, kami pikir penjualan rumah akan jatuh. Tetapi diluar dugaan ternyata jauh berbeda. Penjualan rumah LPKR meningkat hampir 2 kali lipat. Era golden age of home ownership telah dimulai sejak sekarang, permintaan properti kelas menengah ke atas mengalami peningkatan yang signifikan. Kami akan terus membangun dan perlahan menambah landbank. Saat ini pun kami tengah bersiap memasarkan landed house terbaru ‘Cendana Cove’ yang akan diluncurkan pada minggu ke empat bulan November 2021.” ujar John.

LPKR yang memiliki landbank sebesar 1,362 hektar dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total aset sebesar US$4.4 miliar per 30 September 2021, pada semester I/2021 mencatatkan kenaikan angka pendapatan YoY sebesar 36 persen menjadi Rp 7,23 triliun. Sedangkan EBITDA meningkat 102 persen menjadi Rp 1,95 triliun. Angka pra penjualan pada kuartal III/2021 Rp1,6 triliun dan meningkatkan pra penjualan sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi Rp3,9 triliun atau meningkat 71 persen YoY sehingga telah mencapai 93 persen dari target di tahun 2021 sebesar Rp 4,2 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement