REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina International Shipping (PIS) terus berkomitmen untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, salah satunya melalui peningkatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Komitmen ini sejalan dengan visi PIS sebagai Subholding Integrated Marine & Logistics yakni menjadi perusahaan Shipping terkemuka di Asia, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan dituangkan dalam misi sebagai agen pembangunan ekonomi Indonesia.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Wisnu Medan Santoso mengatakan tujuan dari adanya upaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di lingkungan Pertamina Grup adalah untuk memberdayakan industri dalam negeri sehingga dapat mengakselerasi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"PIS pada Q3 tahun 2021 berhasil mencatatkan sebesar 32,4 persen penggunaan komponen dalam negeri, di mana hal ini telah melebihi nilai minimum yang harus dipenuhi yaitu 30 persen. Hal tersebut menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus konsisten dalam upaya meningkatkan nilai TKDN sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujar Wisnu, Rabu (17/11).
PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics saat ini telah berkontribusi dalam peningkatan nilai TKDN melalui pembangunan 11 Harbour Tug 3,200 HP sebesar 30 persen, pengadaan 12 Harbour Tug 3,200 HP sebesar 35,1 persen, pengadaan 1 Lot Heavy Equipment PSTB sebesar 30 persen, dan pembangunan 20 unit RBB Oil Combat1 x 150 HP Marine Phase 2 sebesar 30,1 persen.
Ke depan perusahaan akan terus berkomitmen untuk mendukung penggunaan barang serta jasa dalam negeri melalui pemberdayaan produk-produk lokal serta mengurangi penggunaan barang-barang impor dalam setiap proyek yang dilakukan.
Wisnu berharap PIS dapat terus konsisten untuk meningkatkan porsi penggunaan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap pemulihan ekonomi nasional sehingga perekonomian Indonesia akan semakin membaik di tengah situasi covid-19 yang masih melanda saat ini.