REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah menyampaikan skema proposal restrukturisasi kepada lessor dan kreditur. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, hal tersebut sebagai bagian dari upaya pemulihan kinerja yang terus dioptimalkan perusahaan.
Irfan mengatakan, langkah tersebut menandai percepatan proses restrukturisasi dan pemulihan Garuda. “Proposal ini menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (16/10) malam.
Dia menuturkan, penyampaian skema proposal restrukturisasi tersebut menjadi langkah awal dari keseluruhan proses restrukturisasi sekaligus menjadi momentum penting dalam upaya Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang lebih adaptif, efisien, dan profitabel.
Irfan memastikan, skema proposal restrukturisasi tersebut telah disampaikan melalui kanal data digital yang dapat diakses secara real time oleh seluruh lessor, kreditur, maupun pihak terkait lainnya. Hal tersebut mengacu pada ketentuan non-disclosure agreement yang telah disepakati seluruh pihak.
“Kanal ini akan mempermudah para pihak untuk meninjau dokumen serta memberi tanggapan balik karena ini merupakan bagian dari komitmen Garuda yang menegakkan prinsip-prinsip transparansi dan kejujuran serta menciptakan komunikasi konstruktif dengan semua kreditur,” kata Irfan menjelaskan.
Dia menambahkan, proposal tersebut akan diselaraskan dengan momentum pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta oleh salah satu mitra bisnis Garuda Indonesia. Irfan mengatakan, Garuda Indonesia juga berkoordinasi dengan tim restrukturisasi serta para advisors untuk terus melakukan koordinasi intensif bersama pihak lessor dan kreditur.
“Dukungan lessor dan kreditur tentunya memiliki makna penting bagi kami dalam mendukung upaya transformasi mindset bisnis yang lebih adaptif dan resilient dalam menjawab tantangan industri di masa depan,” ujar Irfan.
Selanjutnya, kata Irfan, Garuda Indonesia mengajak seluruh lessor dan kreditur untuk meninjau skema restrukturisasi komprehensif tersebut, khususnya sebagai basis pertimbangan proses restrukturisasi yang akan dijalankan.
Baca juga : Kemenkop akan Hapus NIK Koperasi Berpraktik Pinjol Ilegal