REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Serunai Malaysia yang dikemas dalam Reverse Linkage Project mengusulkan pengembangan Ekosistem Halal Digital ke Islamic Development Bank (IsDB).
Program Reverse Linkage antara Indonesia dan Malaysia dalam Pengembangan Ekosistem Halal Digital telah disetujui oleh Wakil Presiden Islamic Development Bank (IsDB).
"Sejak saat itu, UB dan Serunai Malaysia intensif melakukan perbaikan project document. Pada awal November 2021, project document ini telah siap dan menunggu waktu yang tepat untuk dilakukan penandatanganan kesepakatan antara IsDB, Serunai dan UB," kata Ketua team leader Reverse Linkage Project, Dr Hagus Tarno.
Inisiasi Reverse Linkage Project ini pada awalnya ditujukan untuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama atas usulan dari Kepala BPJPH saat itu.
Namun, seiring dengan perkembangannya, Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerja sama Pembangunan Internasional Bappenas yang memiliki hubungan baik dengan Pusat Kajian Kerja sama Selatan-Selatan (PKKSS) UB sepakat untuk mengusulkan kepada IsDB) agar ada pengalihan penerima manfaat dari BPJPH ke UB.
Dengan pertimbangan sejarah panjang UB yang telah diakui secara nasional, UB akhirnya ditunjuk sebagai penerima manfaat dalam Reverse Linkage Project untuk Pengembangan Ekosistem Halal di Indonesia ke fase evolusi berikutnya dengan memanfaatkan teknologi digital.