REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan, PLN UIW NTT memprioritaskan pembangunan jaringan untuk melistriki desa-desa di NTT yang masih menggunakan genset sebagai sumber penerangan.
"Desa-desa yang masih gunakan mesin genset, menggunakan minyak, itu jadi prioritas PLN untuk masuk ke sana," kata Agustinus di Kupang, Jumat (5/11).
Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan prioritas pembangunan listrik ke desa-desa di NTT. Pembangunan listrik desa diutamakan kepada desa-desa yang sangat membutuhkan sambungan listrik dari PLN.
Sejauh ini, kata Agustinus, PLN telah melistriki sebanyak 3.000 desa dari total sebanyak 3.353 desa di seluruh NTT. Ada ratusan desa yang menggunakan listrik non PLN yang diadakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ataupun swadaya dari warga.
Sumber listrik non PLN yang digunakan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PTLMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sendiri yang secara kelistrikan sudah bagus. Namun demikian, kata Agustinus, ada desa-desa yang juga masih menggunakan genset seperti sekitar Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.
"Kalau menggunakan mesin diesel atau genset dengan bahan bakar minyak kan mahal, sehingga kami bangun jaringan PLN ke sana agar bisa warga bisa menikmati pasokan listrik yang lebih memadai dan murah," kata dia.
Agustinus menegaskan, pada prinsipnya PLN tetap akan hadir melistriki yang desa-desa sumber listriknya dari non PLN dengan memprioritaskan pada desa-desa yang benar-benar membutuhkan.