Rabu 03 Nov 2021 19:15 WIB

Industri Swasta Bisa Manfaatkan SDM dan Fasilitas BRIN

Saat ini, 80 persen kontribusi riset masih didanai pemerintah.

Ilustrasi Industri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Industri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi IPTEK Badan Riset dan Inovasi Nasional Mego Pinandito mendorong industri untuk memanfaatkan sumber daya periset maupun infrastruktur yang dimiliki BRIN untuk melakukan riset."Kita bisa bekerja sama," kata Mego dalam webinar bertajuk The Kickoff Pameran Riset & Inovasi Ritech Expo 2021 yang diikuti di Jakarta, Rabu (3/11).

Hal itu bertujuan agar kontribusi pendanaan riset dari sektor swasta nantinya bisa semakin besar. Saat ini, 80 persen kontribusi riset masih didanai pemerintah, sementara swasta baru 20 persen.

Baca Juga

"Banyak sekali program yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, untuk uji klinis kandidat-kandidat obat itu mahal. Kalau industri mencoba, biayanya besar, risiko gagal juga ada," katanya.

Tak hanya industri, penawaran untuk menggunakan SDM dan infrastruktur BRIN ini juga berlaku untuk perguruan tinggi yang ingin mengembangkan riset."Anggap bahwa fasilitas BRIN itu adalah bagian dari industri atau unit risetnya industri, boleh (digunakan)," katanya.

Mego menyatakanbila riset tersebut berhasil, baru akan dikalkulasikan porsi yang disumbang BRIN, industri maupun perguruan tinggi."Porsi masing-masing dari BRIN bisa dihitung apa saja, berapa, dari industri sudah mengeluarkan apa saja, berapa. Komposisi itulah yang kemudian nanti dihitung. Ujung-ujungnya nanti kalau ada patennya kayak apa, kan ada sharing juga," katanya.

Dengan langkah ini, harapannya porsi dana riset dari sektor swasta akan terus bertambah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement