Selasa 02 Nov 2021 02:00 WIB

29 Kelurahan di Depok Nol Kasus Aktif Covid-19

29 dari 63 Kelurahan mencatatkan nol kasus konfirmasi aktif Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 kepada penderita autoimun di RS Hermina Depok, Jawa Barat.
Foto: Surya Dinata/RepublikaTV
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 kepada penderita autoimun di RS Hermina Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan perkembangan penyebaran kasus Covid-19. Data yang di rilis per 30 Oktober 2021, sebanyak 29 dari 63 Kelurahan mencatatkan nol kasus konfirmasi aktif Covid-19.

Puluhan kelurahan yang nol kasus Covid-19 tersebut yakni Kelurahan Depok, Abadijaya, Kukusan, Limo, Pondok Petir, Kalimulya, Meruyung, Curug, dan Pasir Gunung Selatan. Kemudian Depok Jaya, Cimpaeun, Beji Timur, Rangkapan Jaya, Gandul, Kemiri Muka, Rangkapan Jaya Baru, Serua, Cisalak Pasar, Bojong Pondok Terong, Cilodong, Pondok Cina, Krukut, dan Sawangan Baru serta  Kelurahan Bojongsari Baru, Cisalak, Pangkalan Jati, Cipayung Jaya, Tapos, dan Leuwinanggung.

 

"Selain itu, terdapat juga sejumlah kelurahan dengan hanya satu kasus konfirmasi aktif COVID-19. Antara lain, Tugu, Cilangkap, Sukmajaya, Tirtajaya, Cinere, Duren Mekar, Jatimulya, Pondok Jaya, dan Curug," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (1/11).

 

Menurut Dadang, dalam upaya menekan seluruh kasus COVID-19, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) 6M. 6M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman saat beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

 

"Selain itu, masyarakat juga diminta menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yakni dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement