Senin 01 Nov 2021 12:03 WIB

BPS Catat Inflasi 0,12 Persen pada Oktober 2021

Angka inflasi tertinggi terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah sebesar 2,06 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) menanyakan harga ikan tuna, cakalang dan malalugis serta komoditas lainnya kepada pedagang di Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (7/10). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi sebesar 0,12 persen pada Oktober 2021.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) menanyakan harga ikan tuna, cakalang dan malalugis serta komoditas lainnya kepada pedagang di Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (7/10). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi sebesar 0,12 persen pada Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi sebesar 0,12 persen pada Oktober 2021. Adapun realisasi tersebut didapatkan dari hasil pemantauan di 90 kota, yang menganalisis adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,53 pada September 2021 menjadi 106,66 pada Oktober 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan  hasil pemantauan BPS di 90 kota IHK tersebut, terdapat 68 kota yang mengalami inflasi dan sisa 22 kota lainnya mengalami deflasi.

"Maka demikian, inflasi tahun kalender 2021 ini pada Oktober sebesar 0,93 persen secara bulanan dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,66 persen," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (1/11).

Margo menyampaikan dari 68 kota yang mengalami inflasi, angka inflasi tertinggi terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah sebesar 2,06 persen. Sedangkan inflasi terendah ada di Sumenep dan di Banyuwangi sebesar 0,02 persen.

Sebaliknya, Margo melanjutkan, dari 22 kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sebesar 0,70 persen. Sedangkan deflasi terendah di Bengkulu sebesar 0,02 persen.

BPS mencatat inflasi Oktober 2021 lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya sebesar 0,07 persen. Adapun beberapa komoditas yang menyumbangkan inflasi yakni, cabe merah dan minyak goreng masing-masing 0,05 persen dan ayam ras. Sedangkan dari kelompok transportasi mengalami inflasi 0,04 persen.

"Transportasi menyumbangkan inflasi 0,04 persen karena adanya kenaikan tarif angkutan udara," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement