REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Zyrexindo Mandiri Buana, Tbk. (“Perseroan”), produsen Laptop dan produk-produk TIK serta IOT merek zyrex mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30 September 2021.
Perseroan berhasil meningkatkan Penjualan sebesar 132% secara year-on-year (“YoY”) dari Rp179,6 Miliar di tahun 2020 menjadi Rp415,4 Miliar di tahun 2021. Peningkatan Penjualan turut meningkatkan Laba Bersih setelah pajak tahun berjalan sebesar 34,5% dari Rp32,2 Miliar menjadi Rp43,4 Miliar pada periode yang sama.
Dengan peningkatan Penjualan, Beban Pokok Pendapatan Perseroan tercatat naik 175% YoY dari Rp123,2 Miliar menjadi Rp339,2 Miliar, sehingga Perseroan berhasil mengantongi Laba Kotor sebesar Rp76,2 Miliar, naik 35% YoY dari Rp56,5 Miliar di tahun 2020.
Sementara, Perseroan memiliki aset total sebesar Rp422,9 Miliar, naik signifikan 226% dari Rp129,6 Miliar di akhir ahun 2020. Peningkatan aset secara signifikan ini terjadi terutama karena peningkatkan signifikan pada peningkatan piutang usaha dan persediaan (inventory).
Di sisi lain, total liabilitas Perseroan juga meningkat dari Rp77,7 Miliar menjadi Rp250 Miliar. Peningkatan liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek yang digunakan untuk modal kerja. Kendati demikian, posisi rasio utang terhadap ekuitas Perseroan masih terjaga baik di angka 0.6 dan rasio utang terhadap aset di angka 0.72.
“Pertumbuhan kinerja keuangan di kuartal III ini terjadi karena pertumbuhan penjualan dari semua segmen penjualan, baik B2C, B2B, maupun B2G,” ungkap Timothy Siddik selaku Direktur Utama Perseroan, dalam keterangan persnya, Selasa (26/10).