REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina bersinergi dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PTB) dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan bisnis LNG di lingkup Holding Migas.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan saat ini harga LNG sedang meroket. Momen ini dimanfaatkan perusahaan dengan memperkuat infrastruktur dan logistik LNG. Terminal LNG Badak sebagai LNG Hub untuk suplai point pasokan LNG bagi proyek gasifikasi maupun regasifikasi Subholding Gas untuk proyek gasifikasi Kilang Pertamina, penugasan Kepmen 13, LNG Trading, LNG Bunkering, LNG Storage and Reloading, gasifikasi Smelter, Small Scale LNG Isotank dan Small Scale LNG dan proyek development lainnya.
"Sedangkan untuk regasifikasi LNG dilakukan untuk keperluan RDMP RU V Balikpapan dan industri di Kalimantan Timur, pemenuhan energi ramah lingkungan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dan pengembangan cold storage,” papar Haryo.
Kerjasama dengan PTB juga mencakup pelatihan dan pengembangan pekerja, serta technical services yang meliputi technical advisor, troubleshooting, dan repair. “PTB memiliki expertise dalam penyediaan studi, EPCC and O&M yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proyek LNG dalam lingkup Subholding Gas. Di sisi lain, adanya capacity building bidang LNG di Subholding Gas yang bisa dipenuhi dari expertise PT Badak. Kerjasama ini dijalankan berdasarkan kesepakatan komersial yang memberikan benefit bagi Pertamina Group serta nilai keekonomian proyek bagi masing-masing pihak,” ujar Haryo.